Gunung Andong, gunung yang berlokasi di kabupaten Magelang merupakan gunung api tipe perisai, Menurut BMKG, saat ini Gunung Andong tidak menunjukkan aktivitas vulkanologi. Jadi, Gunung Andong boleh didaki. Nah gunung Andong memiliki ketinggian 1726 MDPL dan merupakan gunung yang cocok untuk didaki oleh pendaki pemula seperti saya, maka dari itu saya akan bercerita tentang pengalaman mendaki Gunung Andong bersama 3 sahabat saya.

Awal mula rencana mendaki ke gunung Andong ini secara kebetulan/dadakan. Sebelumnya saya dan beberapa rombongan sempat berencana naik ke puncak gunung Prau pada tanggal 23 September 2023. Hanya saja karena kejadian sebelumnya yaitu wisata alam Bromo terjadi kebakaran besar karena ulah orang yang sedang prewedding akhirnya Gunung Prau ikut di tutup sementara demi mengatisipasi dari hal-hal yang tidak terduga karena beberapa bulan belum sama sekali hujan di daerah Dieng.

Karena kegagalan tersebut, tanpa pikir panjang saya mengajak satu orang teman saya yang sudah beberapa kali ke gunung Andong, saya ajak untuk naik ke puncak Andong. Kebetulan saya belum pernah sama sekali naik di gunung tersebut. Ajakan dadakan inipun diiyakan oleh temanku. Yang rencana hanya berangkat 2 orang, ternyata ada satu teman lagi yang saya ajak secara dadakan juga bersedia akhirnya perjalanan mendaki ke gunung Andong kami laksanakan ber-3.

Menginap Sementara

Rencana untuk pendakian ke puncak gunung Andong setelah sholat subuh. Karena tidak ingin capek selama perjalanan, saya dan kawan-kawan berangkat dari pukul 7 malam dengan menempuh waktu kurang lebih 2 jam perjalanan.

Saya memiliki keluarga di kecamatan Grabag sedangkan perjalanan dari rumah keluarga Grabag sampai basecamp kurang lebih 8 Km. Maka dari itu saya memutuskan untuk menginap di keluarga yang berada di Grabag dan jam 4 pagi saya sudah melakukan perjalanan ke Basecamp Gunung Andong via Sawit.

basecamp pendaki gunung andong via sawit
Di foto setelah kelar mendaki GAndong dan akan kembali ke rumah

Oh iya jangan khawatir bagi teman-teman karena basecamp di Gunung Andong via Sawit juga sangat bersahabat kalian juga bisa menginap di basecamp tersebut dan semua serban aman, dari logistik, kamar mandi dan masjid semua ada.

Mendaki Gunung Andong Tanpa Camping

Bagi pemula, mendaki Gunung Andong dari basecamp sampai ke puncak Andong itu membutuhkan waktu kurang lebih 1.5 jam. Jadi bagi yang mendaki tanpa menginap pun masih tetap bisa seperti yang saya lakukan. Hanya saja kalau ingin mendapatkan sunrise di usahakan berangkat di antara jam 3 agar tidak terlalu tergesa-gesa.

Untuk perlengkapan camping anda bisa menyesuaikan ya, atau bagi yang pemula anda bisa baca artikel : Perlengkapan Camping Bagi Pemula.

Kalau perlengkapan ku kemarin tidak begitu banyak, baju ganti saya titipkan ke basecamp, untuk biaya penitipan dan lainnya bisa didiskusikan oleh pemilik basecamp ya untuk kemarin saya sih kurang paham karena di traktir teman. Selanjutnya perlengkapan yang saya bawa untuk ke puncak di antaranya :

  • Topi
  • Buff
  • Kacamata
  • Kaos lengan panjang
  • Tracking pol
  • Sepatu khusus tracking
  • Celana panjang
  • Tas untuk membawa peralatan camera dan drone
  • Minuman dan cemilan untuk energi

Karena sedang musim kemarau Puncak Gunung Andong akan berdebu, maka dari itu pemilihan outfit yang saya tulis merupakan outfit yang pas dikala musim tersebut.

Info Tiket Registrasi Pendakian Gunung Andong

Bagi yang akan mendaki ke gunung Andong berikut adalah hal penting yang wajib anda ketahui. Untuk mendaki ke gunung Andong anda diwajibkan untuk register di lokasi basecamp dengan biaya Rp.20.000,-/orang serta membayar biaya parkir mobil Rp.20.000,- dan sepeda motor Rp.5.000,- untuk layanan di buka 24 jam setiap harinya.

Sedangkan untuk syarat mendaki gunung Andong tidak sulit diantaranya :

  • Sehat jasmani & rohani
  • Usia diatas 7 tahun, dengan pengawasan orang tua
  • Wajib register
  • Menjaga kebersihan
  • Tidak melakukan vandalisme
  • Dilarang berbuat asusila

Pemilihan Rute Pemula Seperti Saya

gunung andong via sawit

Temanku yang sudah berpengalaman 4 kalinya mendaki di Gunung Andong pintar memilih rute yang cocok bagi pemula seperti saya. Pemilihan rute itu di awali dengan melewati via Sawit dan turun via Pendem. Rute via sawit cukup aman karena ada beberapa rute landai tidak nanjak terus menerus dan masih ada beberapa tempat yang rindang pepohonan. Sedangkan via Pendem cukup panas apabila berangkat saat siang hari. Pemilihan naik via Sawit dan Turun via Pendem menurutku pas, sekalian explore dengan rute yang berbeda.

Anda bisa melihat hasil perjalanan saya di atas ini, secara tektok saya hanya membutuhkan waktu 5 jam lebih sedikit dan itu sudah menikmati indahnya pemandangan dari puncak gunung Andong, tidak itu saja saya juga menikmati dengan memfoto dan memvideo beberapa untuk mengabadikan setiap momen perjalanan ini.

Ada Apa di Puncak Gunung Andong?

Kalau di puncak itu normalnya ya ada camp ground dan juga tugu puncak. di Gunung Andong ada 4 puncak yang berjejer. Masing-masing puncak memiliki nama, ialah Puncak Makam, Puncak Jiwa, Puncak, Andong, dan Puncak Alap-Alap. Sedangkan untuk puncak tertingginya ialah puncak Andong. Seputar puncak Makam, di Gunung Andong terdapat makam leluhur bernama Ki Joko Pekik, yaitu seorang tokoh penyebar agama Islam di daerah tersebut. Penduduk setempat sering melakukan ziarah ke makam ini pada hari-hari tertentu.

puncak alap alap andong

Selain itu di puncak Andong itu ada warung teman-teman, jadi bagi anda yang kelaparan lupa bawa logistik untuk di puncak Andong perut anda akan aman selama anda bawa uang. Tak hanya itu saja pemandangan yang di tawarkan di gunung Andong adalah berjejer gunung terdekat dari gunung Andong, seperti Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Prau, Ungaran, Telomoyo.

selfi di pucak gunung andong

Jadi gunung Andong ini layak kalian coba bagi para pemula yang ingin merasakan sensasi mendaki dengan rute yang masih aman dan tidak begitu berat.

pemandangan puncak gunung andong

kalau ada pertanyaan yang masih belum ada jawaban di artikel ini boleh komentar di bawah ini, karena kemungkinan saja ada yang terlewatkan.

Dokumentasi : 24 September 2023