Saya menyempatkan untuk menulis artikel ini di saat hari ini tanggal 10 juni 2019 adalah awal masuk kerja setelah menikmati liburan lebaran Idul Fitri 1440 H / 2019 yang di kasih waktu lebaran kurang lebih 10 hari.
Waktu lebaran pun saya manfaatkan untuk bersilaturahmi dan liburan ke beberapa lokasi wisata dan salah satunya penutup liburan lebaran ialah piknik ke Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul Yogyakarta pada hari Minggu, 9 Juni 2019.
Liburan pun di selenggarakan secara dadakan bersama teman-teman kampung demi mensukseskan hasyrat yang terpendam untuk mendengarkan suara ombak sembari tiduran di gazebo, tak lupa mie goreng plus telur yang sepertinya semakin hasyrat ini tak terbendung.
Perjalanan pun cukup panjang dan lama dikarenakan hari ini adalah libur lebaran terakhir, pastinya banyak sekali yang keluar rumah untuk arus balik ataupun menuju tempat wisata seperti diriku yang akan menikmati pantai.
Oh iya kenapa pilih pantai Pok Tunggal Gunung Kidul, Pantai Pok Tunggal merupakan salah satu pantai di Kabupaten Gunungkidul yang memiliki pasir putih. Selain itu pantai pok tunggal pantai yang tidak begitu ramai walaupun sudah populer. Tak hanya itu saja, saya sudah lama tidak datang di pantai ini dan ingin kembali merasakan pantai yang sebelumnya sangat sepi kini sudah cukup populer untuk penikmat wisata pantai.
Rute menuju Pantai Pok Tunggal pun sangat mudah, karena berada satu arah dengan pantai Baron hanya saja berada di sebelah timurnya, cukup jauh sih, namun kalau di nikmati tidak akan terasa. Bisa di pelajari google maps di atas agar tidak tersesat.
Berapa Sih Harga Tiket Masuk
Pantai Pok Tunggal tiket masuknya hanya Rp.10.000,-/orang saat artikel ini terpublikasi. Tiketnya satu komplek apabila anda piknik di pantai Indrayanti, Watu Kodok, Baron dan masih banyak lagi.
Yang sangat di sayangkan, saat berada di Pantai Pok Tunggal masih ada pungli (pungutan liar) dengan embel-embel dana sukarela dan itu masih terjadi sejak awal saya datang ke pantai tersebut saat masih sepi dan masih sampai saat ini.
Terus kalian yang baca berkomentar,”lah masnya pelit banget sih, cuma seberapa gitu untuk dana sukarela“. Kalau aku sih bukan masalah pelit atau tidaknya, tapi kan saya sudah bayar tiket masak masih ada dana keluar lagi, harusnya pihak pemerintah memikirkan pantai yang berada di jarak yang cukup jauh dan harus ada tindakan agar kesejahteraan sama, sedangkan pantai tersebut masuk di kawasan 1 TPR. Selain itu setelah kasih uang untuk dana sukarela, eh ternyata di pantai juga masih harus bayar parkir.
Ya.. saya sebagai blogger hanya berbagi informasi dan unek-unek mungkin aja terdengar, dan semoga ada tindakan yang positif. Agar wisatawan senang datang di lokasi wisata tersebut.
Sesuai Yang di Harapkan Tiduran di Gazebo
Akhirnya sampai di pantai dengan rute yang cukup menegangkan. Setelah melewati jalan beraspal kita kita harus melewati jalan bercor dengan 2 pijakan, jalan yang cukup khas di Gunung Kidul. Namun dengan jalan seperti itu, mobil masih bisa melewati sampai di bibir pantai. Untuk jaraknya sih kurang lebih 2 Km dari jalan beraspal.
Tak di sangka-sangka cukup ramai para wisatawan yang datang. Dan kini pantai ini sangat ramai para penjual makanan dan khas dari Pantai Pok Tunggal yaitu payung yang berderetan.
Sebelumnya saya minta maaf untuk kali ini saya tidak fokus cari konten untuk blog ini jadi kalau fotonya jelek-jelek mohon di maafkan, karena saya lebih banyak bersantai.
Oke rombonganku mulai berjalan mencari tempat untuk istirahat, akhirnya mendapatkan tempat yang nyaman yaitu tempat makan di sebelah timur dan ada lesehan yang berada di lantai 2 dari tempat makan tersebut. Hanya membeli makanan disitu pun kami mendapatkan tempat yang nyaman untuk istirahat dan menikmati pantai Pok Tunggal beserta Mie goreng plus telur yang sudah di harapkan sebelumnya.
Walaupun bukan gazebo pun tetap nyaman karena posisinya cukup menarik bisa melihat sekitar dan saat makan tidak terganggu yang lain. Nampak dalam foto di belakang kita sudah bisa melihat indahnya pantai Pok Tunggal.
Disini pun kita sekedar ngobrol, makan, minum dan cerita tanpa ada alur sekalian menunggu sore hari untuk menikmati air laut agar tidak terlalu panas cuacanya.
Hanya saja untuk bermain air di Pok Tunggal saya menyarankan bagus saat pagi sampai siang hari karena waktu itulah posisi air sedang tinggi dan tidak kelihatan karang-karannya, untuk berenang jadinya enak.
Sudah sore hari dan cuaca cukup teduh, mulailah untuk keluar dari tempat bersantai. Mari menikmati pantai air lautnya dengan gembira hehe..
Begitulah suasana pantai Pok Tunggal apabila sore hari, air mulai surut sudah kelihatan beberapa karang, namun tetap aman untuk menikmati air laut tersebut.
Ah tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 wib dan kami pun mulai keluar dari air laut dan membilas untuk persiapan kembali ke rumah .
Pantai ini memang sangat cocok untuk bersantai bersama teman ataupun keluarga. Dengan fasilitas yang lengkap semua liburan akan terasa nyaman dan menyenangkan.
Jangan lupa tetap bahagia guys, seperti foto di atas ini yang selalu terlihat bahagia, haha…
Terus buat kalian pembaca sudah pada liburan kemana, bisa komentar di bawah?.
Makin kangen main ke Jogjes. Makin banyak pantai selain Parangtritis.
Salam kenal!
Wah kalau seputar pantai, mbak harus explore gunung kidul kalau di Yogyakarta,
jadi kangen nyemplung deh kalau baca post pantai. tapi kalau pas libur kebaran gini, pasti tempat2 wisata crowded yaaa.
aah yang penting bisa qtime sama keluarga
salam untuk keluarganya yaaa kak
lilpjourney.con
Iya kalau pas lebaran memang ramai, namun kurang afdol kalau lebaran itu gak liburan, akhirnya tetap di paksakan hehe…
yap betul qtime bersama keluarga itu yang pneting.
salam balik kakak..
Baru denger nama pantainya, bagus ya ternyata dan ngga terlalu ramai. Walo potonya seadanya, mayan juga kelihatan suasananya 😀
Iya pantai pantai pinggir memang tidak terlalu ramai selain itu bersih.
Asli kerennya kak pantai-pantai di Gunung Kidul yah. Aku pernah tuh ke Pantai Indrayanti dan Kukup. Airnya yang biru sama pasirnya yang putih bikin betah hehe
Nah tinggal ke timur saja nanti ketemu pantai pok tunggal, dan sebenarnya pantainya juga gak terlalu beda, dengan pasir putih dan air yang berwarna biru dan bersih.
Aku ke sini tahun 2013 saat masih kuliah. Udah lama banget, haha.
Tiket Rp10.000,00 itu lebih tepat disebut retribusi buat kawasan wisata pantai Gunung Kidul. Jadi worth the price karena bisa dipake seharian.
Nah, itu dia nggak sukanya aku sama pantai-pantai di Indonesia. Di luar negeri, pantai adalah area publik. Jadi bisa diakses gratis tanpa tiket, kecuali pantai itu bagian dari resor swasta atau taman nasional. Nggak usah jauh-jauh, di Malaysia atau Thailand aja begitu kok.
walah mas, dirimu kuliah di jogja mas?
iya harga 10.000 menurutku murah dan bisa menikmati pantai yang banyak tapi ya resikonya habis di jalan hehe.
wahh liburan yang menyenangkan mas bro.
Menikmati hari di pantai sembari menimati secangkir kopi bakalan ahoy nih
Nah sayangnya saya bukan penikmat kopi, gak bisa merasakan kopi seperti anak anak folk gitu haha, walaupun tanpa kopi liburan kali ini juga sangat nikmat.
Qah seru ya liburan bisa jalan-jalan. Kalau aku harus ngantor pas lebaran kemarin.
Ngomong-ngomong soal pungli, sepertinya ini masalah di banyak tempat deh.
Wah mantap betul lebaran tetap kerja, iya sih memang pungli sulit untuk di atur.
ngga pelit kok. Keluhanku sama. Karena kejadian gini sering terjadi di indonesia. Udah bayar tiket masuk ama parkir. Eh di dalam ditarik parkir lagi. Lah gimana sih. Jumlahnya kecil kelihatannya. Tapi tetep sih ga bener wong itu preman
Iya mbak, dikit ngeluarin tapi punglinya beberapa, eh di hitung totalnya jadi lumayan hehe
Kekayaan alam luar biasa ya. Pasir saja banyak jenisnya. Pasir putih sangat susah ditemukan di perairan kidul Cianjur. Disini pantai banyak nya pasir hitam alias biji besi. Pengen datang juga mengunjungi Gunung kidul yang memiliki pasir putih ini.
Oh iya ya memang sebelah barat kebanyakan pasir hitam..
Belum kesampaian nih buat eksplor pantai-pantai bagus di Gunung Kidul. Pingin juga ke Pok Tunggal. Sayang ya masih ada aja pungli, meski judulnya sukarela tapi kadang suka maksa dan wajib ngasih ya. Ini nih salah satu yang bikin tempat wisata jadi nggak nyaman. Semoga nantinya nggak ada lagi oungli yaa..
wajib di coba mbak,
iya bener banget salah satu yang membuat gak nyaman adalah pungli. Ammin..
HTM nya murce bener cuma 10K udah bikin hati bahagia 🙂 Udah lama ga main2 ke pantai. Foto2nya lucu kok kelihatan ceria semua dari wajahnya tuh. Enaknya ngemil jagung bakar nih di pantai hehehe.
Iya murah mbah, haha iya mbak apalagi saya juga lucu kan hehe. Emm pasti enak mbak pokoknya..
Pantainya bersih ya semoga selalu terjaga kebersihan lingkungannya. Senang banget dengan pantai berpasir putih deh..pengen ajak bocah..
Iya pantainya bisa di bilang cukup terawat, buat anak anaj bersahabat
pantai2 di Gunung Kidul cakep2 ya…., dan punya khas yang beda2…
sempat main ke beberapa pantai dalam sehari, karena pas mendung .., jadi malas turun dan pindah2 pantai aja he.. he..
Apalagi kalau di gunung kidul pas hujan, wah sulit untuk jalan hehee