[dropcaps]M[/dropcaps]agelang dikenal sebagai kota sejuta bunga yang ternyata memiliki destinasi wisata yang wajib kalian kunjungi, untuk menghilangkan stres dari pekerjaan yang menganggumu di setiap hari hari kerja. Untuk di kota magelang sendiri, menurutku masih terasa biasa, karena hampir sama dengan kota-kota lainnya yang panas dan bertemu dengan kemacetan. Namun coba rasakan di pinggiran kota magelang, yang berada di bawah gunung andong magelang.
Ada sebuah desa yang memiliki pemandangan yang luar biasa dengan keramah tamahan penduduknya, desa tersebut ialah desa Seloprojo. Seloprojo adalah desa di kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa yang memiliki banyak air dan sangat bersih, disaat melewati setiap jalan akan mendengar suara gemricik air yang bikin hati jadi tenang. Nah di desa ini terdapat 2 air terjun yang sangat mengagumkan menurut saya, dikarenakan lokasi ini masih terjaga walupun belum terkelola maksimal. 2 air terjun tersebut adalah Air Terjun Sumuran dan Air Terjun Ngesong.
[blockquote author=””]Serasa Pulang Kampung, Air Gemricik dan Ramah Tamah Penduduk Bikin Betah[/blockquote]
Di desa ini air terjun yang di unggulkan adalah Air Terjun Sumuran jadi sudah banyak papan petunjuk yang bisa menjelaskan jalur menuju air terjun tersebut, sedangan untuk Air Terjun Ngesong masih di anggap belum familiar jadi belum terrawat namun jangan tanya menurutku juga sangat bagus. Maka dari itu akan di ulas di sini semua 2 destinasi tersebut
Rute Perjalanan
Peta yang saya pasang disini di Air Terjun Sumuran namun untuk menuju lokasi Air Terjun Ngesong sama karena dekat. Untuk menuju lokasi ini dari arah Yogyakarta menuju Jl.Magelang, dilanjutkan menuju arah ke semarang, melewati secang dan belok arah kanan menuju kecamatan Grabag lurus mentok sampai berada di perempatan terminal grabag belok kiri sekitar 300meter akan ada jembatan dan ada pertigaan itu belok kanan lurus mentok.
Akan disugihi pemandangan luarbiasa yaitu sawah-sawh hijau lebar, setelah melewati sawah hijau jalan mulai menanjak, kamu akan melewati Air Terjun Sekar Langit nah di situs kamu wajib kunjungi jika belum pernah, kalau sudah yang lanjutkan keatas lagi sampai menemukan papan petunjuk Air Terjun Sumuran disebalah kanan sedangkan jalan beloknya kekiri ikuti dan anda akan mendapatkan gapura Air Terjun Sumuran.
[blockquote author=””]Ada tempat parkir sepeda motor namun tidak ada tempat parkir mobil[/blockquote]
Nah pengelolaan untuk lokasi disini masih belum maksimal, untuk parkir sepeda motor sudah ada berada di dekat membeli tiket masuk sedangkan untuk mobil cukup sulit, akhirnya harus parkir di pinggiran namun jangan lupa untuk izin penduduk terlebih dahulu atau bertanya “Adakah tempat parkir untuk mobil? semoga saja akan segera dibuat“.
[blockquote author=””]Tiket masuk menuju air terjun Rp.6.000,-[/blockquote]
NB : Pokoknya kalau datang kesini harap menggunakan kendaraan yang fit, kondisi tubuh yang fit pakai jaket karena sedikit dingin dan jangan lupa persiapkan jas hujan karena kadang tiba tiba hujan.
Mari Nikmati Desa Seloprojo
Nah sekarang saya mau menggambarkan kondisi desa yang sangat asri ini. Sudah saya jelaskan sebelumnya jika kampung disini sangatlah ramah, saya jadi kangen rasanya jika di perkotaan masih terasa rasa ramah tamah seperti ini. Gemricik air yang melewati sungai-sungai kecil di pinggiran jalan terasa perjalanan tak berat dan selalu dinikmati.
Untuk sampai di lokasi 2 air terjun tersebut kita berempat masih perlu Trecking. Jalannya aman sudah terkonblok untuk sampai lokasi Air Terjun Sumuran sedangkan untuk menuju Air Tejun Ngesong masih tanah. Jalur ke Air Terjun Ngesong lebih jauh daripada Air Terjun Sumuran.
Bisa dibilang mayoritas penduduk di desa Seloprojo bekerja sebagai petani, sudah dilihat hamparan sawah yang luas dengan berbagai sayuran dan padi yang ditanam.
Setelah berjalan sekitar 15 menit akan di pertemukan sebuah papan petunjuk untuk sebelah kiri menuju Air Terjun Ngesong dan sebelah kanan Air Terjun Sumuran, saya sarankan sih ikutin seperti perjalanan saya menikmati yang Air Terjun Ngesong terlebih dahulu baru yang berikutnya. Namun apabila udah capek jalannya, mendingan langsung ke Air Terjun Sumuran, Karena untuk menuju Air Terjun Ngesong dilanjutkan untuk trecking lagi. Kalau tidak salah jaraknya hampir sama seperti saat dari tempat membeli tiket masuk sampai papan petunjuk antara 2 air terjun tersebut.
Foto di atas nampak temanku pose sangat keren dan itulah jalur untuk menuju Air Terjun Ngesong yang lokasinya cukup menyenangkan jika bareng-bareng karena banyak suara burung walaupun sepi sih tidak ada yang lewat cuma sangat disayangkan di semak semak kaget lihat ada cewek cowok duduk barengan, kurang tau baru ngapain tapi setelah pulang dari Air Terjun Ngesong sudah tak ada.
Akhirnya setelah berjalan menikmati jalur yang rindang akhir bertemu dengan Air Terjun Ngesong yang sangat dingin dan segar. Buat foto foto dengan background Air Terjun asik juga tapi tetap jangan lupa utamakan keselamatan.
Aku sempat terdiam mendengarkan suara Air terjun tersebut, sambil memejamkan mata menikmati anugrah terindah dari sang pecipta. Dinginnya air membuat badan yang sempat lelah hilang seketika. Beberapa foto aku ambil dan hasilnya saya simpan untuk sebuah kenangan.
Cukup lumayan lama bermain air disini, waktu tak terasa semakin dan harus segara bergegas menuju air terjun selanjutnya dikarenakan kalau sudah gelap tidak bisa mendapatkan hasil yang dinginkan.
Berbeda dari air terjun pertama untuk yang ke 2 yaitu Air Terjun Sumuran sudah tertata dengan rapi dan sepertinya lebih terkelola dari pada air terjun Ngesong. Yang menarik ada tiga patung kepala burung di ujung kolam. Setiap patung burung tersebut yang terdapat lobang air dibagian paruh atau mulutnya. Patung tersebut bentuknya unik dan mirip seperti batuan candi.
Saya tidak berani masuk air dikarenakan tidak bawa pakian ganti dan airnya dingin sekali. Ada orang yang seperti sedang melalukan ritual, eh kurang tahu juga ritual atau pengobatan sambil berenang juga.
Pokoknya datang kesini tidak mengecekawan, hanya persiapan cukup matang dari stamina kendaraan. Medingan bawa bekal karena disini belum begitu familiar tempat untuk makan walaupun ada satu yang sedang di buat. selain itu toilet sedikit tak terawat namun masih bisa digunakan. Semoga dengan semakin banyaknya wisatawan datang di lokasi ini, para penduduk bisa bekerja sama memberikan yang terbaik untuk lokasi ini agar lebih baik dan wisatawan nyaman dan saling menguntungkan.
Liputan perjalanan (22-maret-2017)