Karanganyar Jawa Tengah merupakan merupakan dataran rendah, yakni lembah Bengawan Solo yang mengalir menuju ke utara. Bagian timur berupa pegunungan, yakni bagian sistem dari Gunung Lawu. Sebagian besar daerah pegunungan ini masih tertutup hutan.
Pesona keindahan Karanganyar perihal wisata alamnya memang keren dan saya acungi jempol, dengan sebelumnya saya sudah menulis tentang cerita saya di Candi Ceto yang merupakan Candi berada di lereng Lawu kini saya akan menceritakan keseruan saya di Air Terjun Jumog.
Biasanya sih kalau liburan ke Karanganyar, mayoritas yang di kunjungi adalah Air Terjun Grojogan Sewu, tapi apakah anda perah mencoba air terjun Jumog…? kalau belum simak artikel ini.
Air Terjun Jumog merupakan salah satu air terjun di Karanganyar, yang letaknya berada di Gandu, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Apabila kamu sudah mengexplore Candi Ceto yang merupakan salah satu candi yang berada di lereng gunung Lawu, maka sempatkanlah untuk datang di air terjun Jumog.
Jarak Candi Ceto dengan Air terjun Jumog tidak terlalu jauh hanya sekitar 10 Km namun jalannya tetap harus berhati-hati, karena memang medan jalan yang dilewati cukup curam. Selalu siapkan kendaraan yang ekstra fit untuk menuju lokasi ini.
Air terjun Jumog ini sebenarnya menjadi primadona para fotografer landscape, coba aja kalian cari di google image dengan kata kunci “Air Terjun Jumog” maka anda melihat keindahan foto yang di hasilkan para fotografer landscape. Saya pun ingin datang ke air terjun ini karena melihat karya-karya yang di tampilkan memang fantastik.
Saya kira sekelas air terjun jumog yang masih baru bakalan sepi pengunjung, ternyata dugaan ku salah. Air terjun Jumog ternyata sudah sangat nyata akan wisata alam yang di rawat dan dijadikan tempat wisata alam yang nyaman untuk di kalangan semua umur.
Fasilitas yang diberikan sudah sangat lengkap seperti layaknya tempat wisata yang sudah di kelola. Dengan membayar Tiket Rp.5.000,- silahkan anda lakukan sepuasnya untuk bermain air yang sangat dingin, menurutku.
Untuk menuju Air Terjun Jumog dari TPR membutuhkan perjuangan, menurut titik poin dari google maps dan tempat TPR yang berada di atas (sepertinya ada 2 pintu masuk) kalian harus jalan melewati 116 anak tangga.
Air yang bersih, dingin dan segar inilah yang membuat saya betah berada di lokasi ini. Berlama-lamaan mendengarkan suara gemricik air yang segar itu memang bikin hati menjadi lebih tenang.
Bagi yang punya anak-anak apabila takut bermain di air terjunnya tetap jangan khawatir, karena di Air terjun Jumog juga terdapat kolam renang.
Bertahan sampai maghrib di lokasi ini sampai para pengunjung sudah pulang demi mendapatkan foto yang sepi. Alhamdulillah di temani para fotografer landscape yang tak terduga bertemu di Air Terjun Jumog untuk mendapatkan keindahan air terjun ini.
Bagi pecinta fotografer landscape, momen menjadi komposisi utama untuk mendapatkan karya yang indah. Para landscaper akan berusaha mendapatkan lokasi terbaiknya sampai-sampai masuk di tengah sungai.
Sore sudah mulai berganti malam, adzan maghrib sudah berkumandang. Akupun mulai berkemas dan pamit kepada mereka pada fotografer landscape, mereka masih asik mencari angel terbaiknya.
Aku dan rekanku terpaksa harus pulang duluan karena perjalanan akan terasa panjang dan mengantuk. Jadi Air terjun Jumog akan mulai sepi sekitar pukul 17.00 Wib. Bersabarlah jika ingin mendapatkan lokasi yang sepi.
Dok : 29 Des 2018
Saya pernah nyasar waktu ke sini, ternyata ada 2 air terjun Jumog di Karang Anyar, Air Terjun Jumog Jati dan Jumog Waterfall, saya nyasarnya ke Jumog Jati, ada di salah satu desa dan belum dikelola untuk wisata. Perjalanan menuju ke sana cukup extrim
Nah kalau lokasinya menarik malah suka saya om, kalau yang jumog jati gimana?