Tidak disangka-sangka ternyata bulan ramadhan sudah hampir di pertengahan bulan. Sedangkan selama ramadhan, banyak sekali agenda yang sepertinya membuat saya lupa untuk menulis artikel di blog Lensanasrul hehe..
Dan, alhamdulillah saya mendapatkan waktu luang untuk jalan-jalan di sekitar Yogyakarta. Bulan puasa memang yang pas untuk mencari foto sunrise, maka dari itu saya mencari referensi lokasi wisata terdekat yang menarik untuk dicicipi foto sunrisenya. Akhirnya Geoforest Watu Payung Turunan menjadi lokasi yang saya kunjungi.
Saya menuju Geoforest Watu Payung Turunan sendirian karena yang di ajak tidak ada yang respon dengan cepat saat saya hubungi. Tanpa basa basi setelah sahur dan menunaikan ibadah sholat subuh langsung ku pacu motor maticku.
Geoforest Watu Payung adalah destinasi alam terbuka yang memiliki daya tarik utamanya adalah melihat sunrise dari spot khas mereka yaitu spot karya seni rajutan menggunakan akar namun sangat kuat dan dari segi karya seninya yang sangat menarik.
Selain itu kenapa dinamakan Watu Payung ternyata ada legendanya juga loh, untuk detail legenda Watu Payung kalian bisa membacanya di lokasi wisata sembari melihat denah Watu Payung.
Lokasi Menuju Geoforest Watu Payung
Geoforest Watu Payung bisa di bilang wisata yang belum lama populer, akan tetapi untuk menuju atau akses ke wisata tersebut sudah mudah di lalui untuk roda 4, sedangkan untuk bis saya rasa masih sulit.
Lokasi Geoforest Watu Payung berada di Turunan, Girisuko, Panggang, Gunung Kidul, DI.Yogyakarta.
Rute terbaik menurut saya melewati jalur siluk – panggang karena jalan yang sudah bagus dan tidak terlalu jauh, kalian sih bisa mengikuti sesuai denah yang saya pasang di atas itu.
Keelokan Sunrise di Geoforest Watu Payung
Geoforest Watu Payung terbilang wisata murah meriah untuk bersantai sejenak. Untuk menikmati wisata alam tersebut saya hanya mengeluarkan dana tiket masuk Rp.3.000,-/orang dan parkir sepeda motor 2.000,- namun jika kalian menggunakan mobil bedanya hanya di parkir menjadi biaya parkir Rp.5.000,-.
Untuk lokasinya menurutku sih biasa saja hanya yang menarik adalah ada karya seni rajutan akar dan tempat terbaik untuk berfoto dengan pesona keindahannya seperti negeri di atas awan plus matahari terbit yang bikin nagih datang kesini.
Untuk destinasi Watu payung tidak begitu besar, setelah melewati tiket masuk anda tinggal jalan sebentar langsung menemukan informasi seputar watu payung dan karya seni seperti foto di atas ini. Karya seni rajut akar yang sangat menarik dan saat saya mengunjungi tempat ini saya menemukan 4 karya seni ini dan karya seni ini memiliki nama sendiri-sendiri yaitu Hasta Apsari, Goro-goro, Manara, Andum Tuntum. Untuk filosofinya anda bisa datang di Watu Payung agar lebih jelas dan semua karya seni ini di buat pada tahun 2018.
Saya perjelas lagi bahwa foto di atas merupakan foto setelah saya mencari matahari terbit nah setelah ini saya akan kasih foto matahari terbitnya dan lokasi yang menjadi icon Geoforest Watu Payung.
Oh iya ada informasi yang belum saya berikan, bahwa di Watu Payung juga ada jemparingan selain itu juga di spot selfi pun ada harga untuk menikmati spot selfi.
- Jeparingan (10 anak panah) – IDR 10.000
- Spot Selfi Hasta Apsari – IDR 5.000/3 menit
- Jasa Fotografer Hasta Apsari – IDR 3.000/file
Nah untuk spot selfi yang di maksud tadi adalah spot selfi Hasta apsari merupakan icon dari Watu Payung dan lokasi terbaik untuk menikmati sunrise. Bentuknya menarik seperti dalam foto di bawah ini.
Waktu yang tepat agar bisa mendapatkan foto seperti ini ialah saat cuaca cerah dan datanglah pagi hari. Usahakan datang sebelum pukul 05.30 Wib, agar bisa mempersiapkan alat dokumentasi dan mencari spot yang menarik.
Selain itu di tempat selfi tersebut sangat ramai kadang ada yang tidak mau ganti hehe,..
Sebenarnya masih ada beberapa foto hanya saja di foto awal saat matahari terbit masih di bawah di lokasi tersebut sangat penuh membuat foto menjadi kurang menarik. Mungkin dengan foto di atas sudah bisa menggambarkan bagaimana indahnya matahari terbit / sunrise di Geoforest Watu Payung Gunung kidul.
Oh iya kenapa bisa penuh di lokasi itu, di karenakan lokasi spot selfi tersebut kadang tidak ada yang menjaga, jadi bebas keluar masuk, jikalau ada yang menjaga pasti foto di situ sudah antri.
Dan masih ada beberapa spot selfi yang bisa anda coba, namun untuk saat ini saya masih tertarik dengan spot selfi Hasta Apsari. Setelah mendapatkan foto di atas sekitar pukul 08.00 wib saya pamit dari lokasi wisata tersebut.
Dok. 19/5/2019
Wah, keren banget tempatnya. Tapi… saya terlalu malas untuk bangun pagi dan mengejar sunrise. Hahaha…
Mantap nih, recommended. Ada area camping nya ga bro
Sepertinya gk ada, tpi kalau cuma pasang tenda gk bnyk bisa
Wahh indah banget, apalagi disertai dengan hasil foto yang ciamik, paten!
Wah, enek fotoku…
Aku malah lagek nggawe iki.. haha
Idola saya haha…