Monumen yang dimaksud adalah Monumen Perjuangan TNI AU. Berlokasi di Dusun Ngoto, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Selain nama Monumen Perjuangan TNI AU beberapa orang menyebutnya Monumen Ngoto.
Monumen Perjuangan TNI AU dahulu disebut Monumen Ngoto dibangun oleh AURI pada tanggal 1 Maret 1948. Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo.
Monumen tersebut berbentuk Tugu dengan batang tubuh segi enam kerucut yang menopang diatas lapik segi empat bersusun dua mengecil. Pada puncak tugu terpancang seekor burung Garuda merentang sayap. Tugu ini berada dalam areal pagar yang bagian belakangnya ada dinding bereliefkan peristiwa sejarahnya.
Dipamerkan replika ekor pesawat Dakota VT-CLA. Ekor pesawat ini merupakan bagian pesawat yang masih utuh, sedangkan bagian lainnya telah hancur berkeping-keping.
Monumen ini pernah dua kali mengalami pemugaran, yang pertama pada bulan Juli 1981 saat Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dan yang kedua berdasarkan Skep Kasau nomor Skep/78/VII/2000 Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Hanafie Asnan, dan pada saat itu Monumen Ngoto diubah menjadi Monumen Perjuangan TNI AU. Pemberian nama tersebut adalah agar para prajurit-prajurit TNI AU dapat mengambil teladan tentang semangat juang, semangat berbakti, pengorbanan dan kepahlawanan mereka. Peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA pada tanggal 29 Juli 1947 oleh TNI Angkatan Udara dijadikan momentum sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara, sehingga tanggal 29 Juli tiap tahunnya selalu diperingati.
Pesawat Dakota VC-CLA milik perusahaan penerbangan India yang dicarter untuk mengangkut sumbangan obat-obatan untuk Palang Merah Indonesia, yang ditembak jatuh oleh dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda saat akan mendarat di PU Maguwo.
[blockquote author=””]Mari sejenak mengheningkan cipta buat pahlawan kita yang gugur karena sudah berjuang demi negara dan stock obat-obatnya yang akhirnya berkakhir dengan gugurnya pahlawan kita, mengheningkan cipta mulai…[/blockquote]Aku bisa datang dilokasi ini dikarenakan ada komunitas sepeda yang membuat rangkaian acara sepeda bareng untuk memperingati serangan umum 1 maret. Spot terakhir yang di kunjungi adalah Monumen Perjuangan TNI AU.
Karena saya dan 2 rekan saya telat dikarenakan beda jalur, akhirnya kami bertiga tidak bisa mendapatkan hasil yang berada di dalam monumen dikarenakan sudah ditutup. Untuk masuk di lapang yang ada monumen dan 2 makam Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh beserta istrinya harus memiliki izin.
Terima kasih untuk stok fotonya Lavienz, bisa follow instagramnya @lavienz. Habis bersepeda saya lanjutkan menikmati senja di puncak paralayang parangtritis, silahkan di baca.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Perjuangan_TNI_AU
https://tni-au.mil.id/content/monumen-perjuangan-tni-au
Jalan-jalan sambil mengenal sejarah dan perjuangan para pahlawan kita. Berekreasi sambil menimba ilmu. artinya setiap perjalanan dimaknai seperti ini ya Mas 🙂