Semasa kecil, saya belum pernah sama sekali datang di Museum Dirgantara Yogyakarta. Padahal, Paud, TK atau SD sekarang banyak sekali yang menjadikan museum dirgantara menjadi salah satu obyek wisata pendidikan yang sangat cocok untuk memperkenalkan sejarah atau peristiwa. Kan, di masa itulah imajinasi tentang pesawat akan terekam dan akan sangat senang jika melihat pesawat secara langsung dan dekat tinggal di bumbui cerita sejarah dan peristiwa di lingkungan angkatan udara.
Nah sedangkan saya sendiri…, baru kemari minggu, 7 okt 2018 bisa merasakan masuk ke kawasan Adisucipto dan mencoba untuk belajar tentang sejarah angkatan udara di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
Museum Dirgantara Mandala adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Berlokasi di dekat jembatan flyover janti yaitu sebelh timur dari jembatan flyover janti.
Sebelumnya museum ini ada di Jakarta diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin. Akan tetapi karena TNI AU lahir dari yogyakarta, maka museum ini pada pada 29 Juli 1978 di pindahkan ke Yogyakarta.
Peta atau rute menuju museum Dirgantara Mandala Yogyakarta
Saat berada di tempat parkir dari Museum Dirgantara, sudah nampak koleksi museum dirgantara berjejer pesawat perang dari angkatan udara yang begitu menarik sebagai tempat bergaya dan sebagai tempat belajar tentang sejarah dan peristiwa dari pesawat tersebut. Karena di setiap pesawat tersebut juga terdapat papan informasi tentang peristiwa dari pesawat tersebut.
Deretan pesawat di halaman museum dirgantara
Halaman tengah dari museum dirgantara
Masih di kawasan halaman museum dirgantara, takut kepanasan hehe
Setelah puas melihat suasana halaman museum Dirgantara selanjutnya adalah melihat dalam suasana museum Dirgantara. Untuk masuk ke museum ini hanya merogoh kocek Rp.6.000,-. Dengan harga segitu ilmu yang di dapatkan luar biasa karena bisa melihat dan membaca informasi seputar sejarah atau peristiwa penting di lingkungan TNI AU.
Saat ini, museum ini memiliki koleksi sejumlah 10.000 buah, 36 pesawat terbang, 1.000 foto, 28 diorama, lukisan-lukisan, tanda kehormatan, pakaian dinas, dan sejumlah koleksi buku yang disimpan di perpustakaan. Koleksi masterpiece adalah replika pesawat Dakota VT-CLA milik perusahaan penerbangan India yang ditembak jatuh di daerah Ngoto, Bantul oleh Belanda ketika hendak mendarat di Maguwo Yogyakarta.
Di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:
- Pesawat Ki-43 buatan Jepang
- Pesawat PBY-5A (Catalina).
- Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia)
- Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang.
- Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger.
- Helikopter Hillier 360 buatan AS.
- Pesawat P-51 Mustang buatan AS.
- Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang.
- Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia.
- Pesawat TS-8 Dies buatan AS.
- Pesawat Lavochkin La-11, Mig-15, MiG-17 dan MiG-21 buatan Russia.
- Rudal SA-75
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala baru-baru ini mendapat tambahan koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari. Bom-bom tersebut merupakan bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sebagai senjata Pesawat Sukhoi Su-30, F-16, F-5, Sky Hawk, Super Tucano dll.
Pintu masuk pertama di hadapkan dengan informasi kelapa staf beserta pahlawan
Pangkat-pangkat TNI AU
Baju dinas angkatan udara
Koleksi-koleksi di museum dirgantara
Tidak baik juga spoiler lengkap tentang isi di museum dirgantara, lebih lengkap lagi kalau secara langsung melihat dan datang ke museum dirgantara yogyakarta. Bakalan banyak informasi yang bisa anda serap dan menjadikan kita ingat sejarah dan peristiwa di masa kala itu.
Nah jangan sampai salah museum Dirgantara ini di buka setiap hari dari 08.00 – 15.00 Wib.
Beberapa referensi atau rujukan apabila ingin lebih kenal lagi museum Dirgantara.
Setiap ke Jogja dari Surabaya selalu lewat museum ini. someday pengen kesini ngajak2 anak2 supaya sedikit banyak tau tentang sejarah dirgantara di Indonesia. thanks sharingnya mas