Candi Sojiwan

Lensanasrul.com – (6/03/2016) Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah merupakan dimana komplek di sini mayoritas adalah Candi bercorak Hindu. Namun tidak disangka di salah satu kampung yang terletak di desa Kebon Dalem Kidul, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga ada Sebuah Candi Budhis yang masih kokoh walaupun sempat runtuh saat terjadi gempa di tahun 2006.

Candi Sojiwan itulah candi yang sedang saya tulis di sini. sebuah candi Buddhis yang terletak di desa Kebon Dalem Kidul, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebuah ciri khas candi ini ialah adanya sekitar 20 relief di kaki candi yang berhubungan dengan cerita-cerita Pancatantra atau Jataka dari India. Dari 20 relief ini, tinggal 19 relief yang sekarang masih ada.

Candi ini terletak kurang lebih dua kilometer ke arah selatan dari Candi Prambanan, dari gerbang Taman Wisata Candi Prambanan meyeberang jalan raya Solo-Yogyakarta masuk ke jalan kecil menuju ke arah selatan, menyeberang rel kereta api, lalu pada perempatan pertama berbelok ke kiri (timur) sejauh beberapa ratus meter hingga candi terlihat di sisi selatan. Candi ini telah rampung dipugar pada tahun 2011.


Memang jarang wisatawan datang di Candi ini, karena Candi Sojiwan memang tersembunyi di antara kampung-kampung kecil tidak dekat dengan jalan-jalan besar seperti Candi Prambanan.

Namun jangan salah sangka, lokasi yang asik dan masih tanpa retribusi ini menjadikan lokasi ini wajib anda kunjungi, sebagai pengalaman baru dalam melihat sejarah kebudayaan dan wisata di Indonesia ini.

Candi Sojiwan

Halaman tidak cukup besar, namun lihatlah indahnya Candi Buddhis ini yang terdapat rumput hijau yang manis.

Menurut beberapa prasasti yang sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta, candi Sojiwan kurang lebih dibangun antara tahun 842 dan 850 Masehi, kurang lebih pada kurun yang sama dengan candi Plaosan di dekatnya. Prasasti Rukam berangka tahun 829 Saka (907 M) yang kini disimpan di Museum Nasional, menyebutkan mengenai upacara peresmian perbaikan Desa Rukam oleh Nini Haji Rakryan Sanjiwana, sebelumnya desa ini hancur akibat letusan gunung berapi. Sebagai balasannya, warga Desa Rukam diberi kewajiban menjaga dan memelihara bangunan suci yang terletak di Limwung. Bangunan suci ini kemudian dikaitkan dengan candi Sojiwan, sementara tokoh pelindung yang disebutkan dalam prasasti ini: Nini Haji Rakryan Sanjiwana, disamakan dengan Ratu Pramodhawardhani. Candi dinamai berdasarkan Ratu ini, dan dipercaya dipersembahkan untuknya sebagai candi pedharmaan.

Kemarin Ayu, tanya siapa sih yang menemukan Candi ini? nah menurut sumber terpercaya Candi Sojiwan untuk pertama kalinya dilaporkan pada tahun 1813 oleh Kolonel Colin Mackenzie, seorang utusan Raffles, yang kala itu tengah mendata informasi kepurbakalaan di Jawa. Ia yang sedang meneliti peninggalan-peninggalan kuno di sekitar daerah Prambanan, menemukan sisa-sisa tembok yang mengelilingi candi ini.

Candi SojiwanCandi Sojiwan

Masih banyak yang perlu anda ketahui, anda harus datang ke sini untuk mendapatkan hasil dari mata anda bukan dari mata Lensa Nasrul, karena Lensa Nasrul hanya sebagai pembantu anda untuk referensi tempat wisata menarik.

Referensi foto lainnya yang bakalan kamu mencoba untuk datang ke sini, semoga fotonya membuat anda ingin ke sana hehe..

Candi SojiwanCandi Sojiwan

Candi SojiwanCandi Sojiwan

Candi SojiwanCandi Sojiwan

Terima kasih buat temanku, Yola dan Ayu yang sudah ajak saya jalan-jalan di Minggu yang cerah di kala itu.

Referensi : Wikipedia