Mumpung hari libur Imlek pada hari sabtu 28 januari 2017, saya dan teman kampung mengadakan Camping di pantai Ngrumput Gunungkidul Yogyakarta. Kenapa memilih lokasi itu? Karena pantai ini bersih, bisa dikatakan masih baru dan menjadi lokasi favorit bagi pencinta camping apalagi yang masih pemula seperti saya dan teman sekampung. Aku ngebet banget untuk camping karena ingin mencari pengalaman baru bersama alam dan cerita menarik di tahun 2017.

Pantai Ngrumput

Pantai Ngrumput merupakan salah satu Pantai di barisan kabupaten Gunungkidul Yogyakarta yang masih perawan. Sebelah timur pantai yang sudah ngehits dan tak asing lagi pantai Drini. Walaupun di sebelahnya pantai yang ngehits, Pantai Ngrumput masih dianggap pantai tersembunyi karena jalur yang dilewati masih cukup susah dan perlu perjuangan hiking. Namun jika kamu sudah pernah ke puncak Kosakora maka kamu sudah melewati Pantai Ngrumput karena di saat mengunjungi Puncak Kosakora di wajibkan melewati Pantai Ngrumput

Saat camping memilih pantai Ngrumput dikarenakan lokasi yang cukup jauh dari jalan aspal tapi fasilitas sudah cukup membantu bagi para pemula. Disini sudah tersedia kamar mandi dan para penjual walaupun tidak banyak tapi menurutku sudah cukup dan sangat membantu.

Cerita Camping di Pantai Ngrumput

Menurutku camping perdanaku sudah cukup matang. Persiapan seminggu sebelumnya, dan beberapa persiapan sudah disiapkan dan salah satunya barang yang harus ada adalah kamera bagiku. Namun tetap yang paling utama adalah Peralatan Camping.  Pokoknya list semua peralatan camping yang terpenting dan dipastikan mampu.

Intinya persiapan sudah oke dan berangkat dari kota Yogyakarta pukul 13.30 wib menggunakan jalur selatan yaitu Panggang.

Tak disangka, waktu 2 hari libur ini banyak sekali yang memanfaatkan untuk berlibur. Setelah memasukin Tempat Pembelian Retribusi, jalan menuju pantai sangat macet dikarenakan penuhnya para wisatawan dan jalan disini terlalu kecil untuk bus besar saling bertemu lawan arah. Macet yang tidak bisa dihindarkan dilalui sampai mengakhiri jalan belok menuju Pantai Drini dengan durasi macet cukup membuat pantat jadi panas.

[blockquote author=””]selalu memberitahu jika TPR seharga Rp.10.000/orang[/blockquote]

Sampai di Pantai Drini udah sorean kurang lebih pukul 15.30 wib, sepeda motor yang kami pakai diparkirkan di lokasi pantai ini. Karena menginap, parkir sepeda motor di hargai Rp.7.000,-/sepeda motor.

Berjalan dari pantai Drini ke Pantai ngrumput cukup lumayan menguras tenaga, sekitar 2-3km dengan jalur yang siap bertemu dengan semak-semak dan licin jika jalan sehabis hujan. Sampai di lokasi Pantai Ngrumput rasanya lega walaupun Tenda masih belum berdiri hehe…

Tenda mulai didirikan yang lebih paham tentang mendirikan tenda yaitu adit berangkat telat karena waktu liburnya di rubah hari senin. Sedangkan yang disini orangnya pada blong tidak paham cara memasang tenda, sedangkan saya lupa tidak mencari tutorial di youtube. Waktu terasa cepat dan matahari sudah mulai tenggelam, tenda sebelah sudah berdiri sedangkan tenda sendiri masih perlu perjuangan. Hanya dengan cara nyolong tutorial melihat kiri kanan tenda sebelah akhirnya pemasangan selesai sekitar pukul 19.30 wib haha…. sangat lama.

Camping di Pantai Ngrumput

Pemasangan tenda yang ke 3, grub saya mendirikan 4 tenda

Waktu tak terasa semakin gelap, beberapa teman datang untuk gabung walaupun datang telat tapi tetap mengikuti keseruan dari camping ini. Sudah membeli kayu bakar dengan harga 30ribu untuk 3 kayu bakar dan butuh proses untuk menawar. Tiba-tiba ada petugas datang menghampiri tiap tenda dan memberitahukan jika ada pembayaran/retribusi kebersihan pantai dengan harga 15ribu per tenda.

pantai ngrumput gunungkidul

Bercanda tawa sambil menunggu air mendidih

Gitar butut dimainkan, malam ini tak terlalu dingin. Lagu yang dimainkan milik The Paspor berjudul Sahabatku yang aku kira itu lagu dangdut koplo ternyata tebakanku salah dikarenakan aku tak pernah mendengar lagu tersebut, saya sering mendengarkan lagu bergenre Reggae, Ska, Slow Rock dan Folk.

pantai ngrumput gunungkidul

Mari bakar ayam

Setelah masak air selesai untuk keperluan minum biar hangat, dilanjutkan dengan bakar-bakar ayam yang sudah disiapkan sejak tadi pagi yang dibacam sangat enak. Satu ayam di potong menjadi 12 bagian dan dimakan bersama-sama. Malam yang begitu syahdu tak hanya di grub saya, beberapa orang grub menikmati malam yang seru ini ada yang bawa petasan/kembang api untuk menambah keseruan seperti tahun baru.

Sudah mulai tengah malam disaat teman-teman masih menikmati diluar dan berbincang-bincang saya sempatkan untuk pergi ketenda untuk tidur dikarenakan berangkat dan pergi harus menjadi supir sepeda motor.

Saat Tiba-Tiba Hujan Badai Datang

Sekitar pukul 02.30 wib, saat aku masih tertidur dengan lelap yang berharap bisa bangun pukul 03.00 wib untuk mempelajari teknik foto Milkyaway. Tib-tiba hujan bersama angin yang sangat kencang menghajar camp ini.

Saya lupa belum menjelaskan jika tenda yang saya tempati tidur satu ruas tenda ada yang patah karena tidak kuat menampar angin yang kencang pada sore hari. Sedangkan untuk pagi ini Angin kencang dan hujan yang sangat lebat menampar tenda yang saya gunakan.

Sekitar 20 menit bertahan di tenda, basah kuyup dan menahan tenda yang akan roboh. Terpikir di pikiran hanya berdoa sama Allah Swt agar diberikan keselamatan di saat perdana camping sudah mendapatkan cobaan yang luarbiasa.

Hujan Badai di Ngrumput Gunungkidul

Suasana Habis Hujan Badai, Hujan Masih Namun Angin Mulai Aman

Pas hujan badai saya tidak befikirmikir akan pegang kamera untuk dokumentasi. Reflek, yang penting mengamankan alat yang sangat rawan terkena air. Foto itu setelah badai lewat dan saya sudah mengungsi di warung sebelah tenda yang menjadi penyelamat di kala itu.

[blockquote author=””]Sejak Hujan Badai Sampai Mulai Terang Aku Tak Bisa Tidur Karena Basah & Sudah Tidak Mengantuk Padahal Nampak Kantung Mata Menghitam, Kata Teman[/blockquote]

Selama camping saya tidak berhasil mendapatkan Milkyaway dan sunsrise di karenakan matahari tertutup oleh awan. Namun saya tetap bahagia dan mendapatkan sebuah pengalaman baru yang luar biasa. Bisa ngecamp bareng teman-teman kampung.

Mulai terang ternyata tenda cukup banyak

Cahaya mulai menerangi, nampak tenda berderetan cukup banyak memenuhi pantai Ngrumput. Suasana mulai kondusif dan pagi mulai seru dengan beberapa orang bermain voly dan sepak bola. Tak lupa selfi bareng teman-teman biar makin hits hehe..

Pantai Ngrumput Gunungkidul

Bermain voly, sepak bola dan selfi

Pantai Ngrumput gunungkidul

Ikut selfi biar kekinian seperti bocah bertiga ini

Mulai berkemas-kemas robohkan tenda agar selanjutnya bisa menikmati sepus hati dan bisa pulang dengan santei karena tenda sudah bersih dan rapi. Beberapa grub sudah mulai meninggalkan pantai Ngrumput dan kita-kita masih santei menikmati Pantai yang oke.

Pantai Ngrumput

Berenang Di Pantai Karena di Ceburin

Cukup puas sudah berenang di pantai karena di ceburin. Persiapan pulang karena sudah mulai siang matahari berada di tengah-tengah. Tiba-tiba mendung kembali sebelum pulang, arah selatan nampak sangat gelap, tak lupa sebagai kenang-kenangan foto bersama di belakang yang terlihat sangat gelap awannya.

Pantai Ngrumput Gunungkidul

Foto full personil sebelum pamit pulang

Penutupan pulang terkena Hujan Badai lagi terpaksa kembali ke warung terdekat padahal sudah naik menuju bukit. Menunggu hujan sedikit tenang akhirnya dipaksa untuk berjalan dan pulang. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan dan menjadi kenangan baru. Masa muda jangan disia-siakan buat cerita menarik agar di masa tua ada cerita yang dibanggakan haha…