Tujuan backpacker ke Singapore sebenarnya tidak kesengajaan namun ada tujuan terselubung karena mempunyai Paspor. Sebelumnya saya memiliki paspor digunakan untuk mendaftar shutterstock karena syarat utamanya ialah menggunakan id paspor sebagai verifikasi akun, namun di tahun 2018 akhir, untuk mendaftar shutterstock sudah tidak lagi menggunakan paspor.
Di situlah saya memiliki tujuan terselubung dan do’a yang terucap, “semoga dengan adanya paspor yang saya pegang bisa terpakai untuk keluar negeri“. Tanpa di sangka-sangka ada ajakan dari teman yang ingin Backpacker ke Singapore. Saya pun mengiyakan untuk ikut backpaker karena pengalaman lebih berarti, mumpung masih muda.
Dengan jarak yang cukup lama dari pembelian tiket saya bisa menabung, saya mendapatkan harga PP IDR 1.044.000 (pembelian tiket pesawat 25 Mei 2018 di pakai 25 Januari 2019). Jadi itulah awal mula saya bisa melakukan backpacker ke Singapore. Selanjutnya saya akan menceritakan perjalanan saya selama 5 Hari Backpacker ke Singapore (25 januari 2019 – 29 Januari 2019). Tapi disini saya tidak sendirian, saya masih di temani teman-temanku baru yang begitu seru dan saling membantu selama perjalanan.
Dengan jarak waktu pembelian tiket dan keberangkatan menuju Singapore, saya juga mempersiapkan beberapa hal antara lain, Kiat-kiat persiapan sebelum traveling ke Singapore dan Wajib di ketahui tentang Singapore, dan setelah itu informasi itu sudah cukup yakin jika ingin melakukan perjalanan ke Singapore.
Jadi anggap saja anda sudah mengetahui cerita awal mula saya berangkat ke Singapore, kita akan mulai cerita saya dari Hari pertama sampai terakhir.
Hari Pertama ke dan Di Singapore
Diawali dengan berangkat pagi sekitar pukul 5 pagi saya menuju rumah teman untuk menitipkan sepeda motor.
Dari rumah teman sudah di guyur hujan, kami segera mencari grab online untuk berangkat menuju Bandara Adisucipto terminal B Yogyakarta.
Keberangkatan menuju Singapore pukul 07.25 Wib dan di prediksi sampai di singapore pukul 10.35 waktu Singapore. Waktu Indonesia dan Singapore berbeda ada jarak 1 jam lebih cepat negara Singapore.
Selama di perjalanan udara, pramugari akan memberikan Embarkation card (kartu keluar dan masuk imigrasi, padahal sih lembaran) segera isi data tersebut kalau tidak dapat, anda bisa mendapatkan di ruang kedatangan bandara Changi, sebelum melewati pintu cek imigrasi.
Akhirnya sampai di Singapore dengan cuaca yang cerah, mendarat di Bandara Changi terminal 4. Selanjutnya diarahkan ke Imigrasi sebagai pintu awal kita akan menginjakkan negara Singapore.
Disini kita akan di cek data kelengkapan dimulai dari Paspor, Embarkation card dan akan ada beberapa pertanyaan simple yang penting jangan gugup, karena di bandara Changi sangat populer dengan gaharnya petugas imigrasi.
Nampak foto di bawah adalah antrian cek paspor, oh iya jangan mendokumentasikan disini sembarangan ya, disini saya hanya mendokumentasikan antriannya saja untuk memperjelas suasannya. Selanjutnya jangan mendokumentasi.
Na’asnya rombongaku ada seorang yang terkena random check imigrasi (akan di bawah ke ruang berbeda dari yang lain). Namun Alhamdulillah tidak begitu lama bisa selesai dengan cepat. Infromasi dari teman katanya tidak ada apa-apa hanya pertanyaan tidak penting namun ini yang membuat para pendatang takut, kadang ada pertanyaan tidak sesuai yang membuat orang tersebut jadi gugup. Selain itu jika ada yang terkena random check, mengakibatkan menghambat jadwal perjalanan yang sudah di list.
Urusan dengan imigrasi kelar, selanjutnya mengambil kartu internet di tempat yang sudah tertulis di Treveloka. Saya beli internet dengan provaider Singapore yaitu M1, pasti sudah baca artikel sebelumnya kan seputar persiapan sebelum traveling di Singapore. Saye beli SIM card M1 Tourist 4G 100GB. Nah lokasinya di luar pas pintu keluar Arrival, apabila bingung anda bisa download app Ichangi karena aplikasi ini sangat bermanfaat apabila akan berkeliling ke bandara Changi.
Karena keberangkatan hari Jum’at dan alhamdulillah kita muslim semua, berusaha dan berharap bisa sholat di Masjid yang di idamkan yaitu Masjid Sultan. Kita langsung gass menggunakan Shuttel Bus dari terminal 4 menuju Terminal 3 untuk menjuju stasiun MRT.
Untuk perjalanan di Singapore saya menggunakan EZ-link karena praktis bisa digunakan untuk MRT dan Bus tinggal tap saja. Untuk pembelian kartu EZ-Link bisa di stasiun MRT sebelum pintu masuk, sedangkan top up di mesin top seperti foto di atas. Minimal top up 10$. Sedangkan saya 5 hari ini saya top up 20$ itupun masih sisa. (oh iya untuk kartu EZ-link saya hanya pinjam yang pernah ke singapore, jadi saya tidak beli kartunya).
Ini adalah pertama kalinya saya menggunakan MRT rasanya begitu nyaman dan aman. MRT menjadi salah satu transportasi andalan di Singapore karena menggunakan MRT perjalanan terasa lebih cepat.
Petugas, masyarakat, papan informasi yang bersahabat membuat perjalanan ini begitu mudah walaupun sebelumnya sempat bingung hehe, selain itu google maps yang terintregasi sangat jelas dengan transportasi di Singapore membuat semua berjalan dengan lancar.
Akhirnya sampai di Masjid Sultan sekitar pukul 13.40 waktu singapore, sempat lari-lari karena waktu sudah mepet. Alhamdulillah bisa merasakan sholat jum’at di Masjid Sultan, masjid populer di Singapore walaupun hanya bisa sholat di tempat wudhu karena jama’ah yang begitu banyak.
Habis dari Masjid di lanjutkan untuk check in hostel yang tidak begitu jauh dari masjid tersebut yaitu di hostel Rucksuck inn yang berlokasi di lavender street. Di hostel ini saya mengeluarkan dana IDR 346.277,- untuk waktu 4 hari 3 malam. Info seputar Rucksuck inn silahkan untuk membaca artikel tentang hotel ini di sini.
Beberapa barang bawaan yang tidak perlu di bawa saat jalan-jalan di tinggal di hostel dan yang perlu di pakai di bawa ke tas ransel. Tak lupa botol minum diisi air mineral dari hostel untuk minum selama melakukan perjalanan.
Sekitar pukul 15.00 dilanjutkan menuju merlion park lokasi populer di Singapore. Bagi yang pertama kali pasti pasti wajib harus datang ke tempat ini karena di sinilah icon Singapore terdapat, itu loh yang ada singa keluar air.
Merlion Park
Destinasi pertama yang kami datangi adalah Merlion Park. Merlion Park adalah sebuah markah tanah dan objek wisata utama Singapura. Terdapat patung yang berkepala singa dengan badan seperti ikan. Namanya merupakan gabungan dari ikan duyung dan singa.
Patung inilah menjadi tempat pertama para wisatawan untuk kenang-kenangan foto di Singapore. Jadi jangan kaget jika di lokasi ini begitu ramai wisatawan apalagi saat sore hari.
Kalau sore pokoknya bersabar saja, tapi selain itu di kawasan Merlion park juga begitu banyak lokasi yang bisa menjadi tempat foto terbaik, karena di lokasi inilah bangunan-bangunan indah Singapore terdapat.
Jubilee Bridge
Di lanjutkan perjalanan, matahari terbenam sudah pelan-pelan nampak, gedung-gedung sudah memancarkan cahaya karena malam akan tiba. Perjalanan melewati Jubilee Bridge akan begitu menarik.
Jembatan yang menghubungkan Merlion park dengan Esplanade – Theatres on the Bay. Saat matahari terbenam suasana di jembatan ini sangat menarik. Lampu gedung dan konsep jembatan yang simple modern membuat foto kamu akan terlihat kece abis. kami melingkari kawasan Merlion park karena akan menuju Garden by the Bay.
Helix Bridge
Selain Jubilee Bridge di kawasan Merlion park yang begitu populer dengan bangunan yang khas di Singapore juga terdapat jembatan yang unik dan banyak juga yang berfoto-foto disini. Jembatan tersebut ialah Helix Brige
Helix Bridge merupakan jembatan yang menghubungkan The Float @ Marina Bay dan Marina Bay Sands. Jembatan ini begitu populer karena bentuknya yang unik.
Berbentuk seperti DNA Manusia. Di lantai jembatan ini terdapat lampu-lampu dengan huruf C dan G, juga A dan T. Huruf ini merupakan simbol dari DNA yang merupakan singkatan dari Cytosine, Guanine, Adenine Dan Thymine (4 basis dari DNA).
Jika anda melewati Helix Bridge malam hari, anda akan mendapatkan foto yang indah karena di saat malam hari Helix Bridge terdapat lampu yang menarik untuk di foto.
Pertunjukan Garden Rhapsody – Garden by the Bay
Perjalanan dari pertama Merlion park sampai Garden by the Bay cukup panjang. Jalan memutari kawasan merlion park yang cukup besar sangat melelahkan dan menguras waktu demi pertunjukkan di Garden by the Bay.
Garden by the Bay adalah kebun dengan koleksi tanaman dari berbagai penjuru dunia. Namun lokasi ini memiliki konsep display yang menarik, dan membuat lokasi ini menjadi salah satu kunjungan semua wisatawan.
Tujuan ke Garden by the Bay adalah untuk melihat pertunjukan Garden Rhapsody yang berada di OCBC Garden. Pertunjukkannya gratis namun jangan lupa jangan sampai salah jadwal.
Waktu pertunjukkan Garden Rhapsody di Garden by the Bay adalah pukul 19.45 dan 20.45 waktu singapore.
Pertunjukkan Garden Rhapsody ialah pertunjukkan lampu visul dan musik dan akan terlihat spektakuler saat pertunjukkan ini berlangsung. Semua akan terdiam menikmati pertunjukkan yang di tampilkan di OCBC Garden.
Berharap bisa menonton pertunjukkan Garden Rhapsody untuk jadwal pertama gagal, maka di lanjutkan dan menunggu jadwal yang ke-2 akhirnya sukses menyelesaikan pertunjukkan itu dari awal sampai selesai.
Kenapa kami gagal melihat pertunjukkan pertama, dikarenakan kami telat dan sempat salah jalan. Selanjutnya ada drama yang tak terduga yang mengakibatkan rombongan terpisah, maka dari itu keputusan akhir kami menonton pertunjukkan Garden Rhapsody di jadwal ke 2 yaitu pukul 20.45.
Untuk di hari ini kami gagal untuk mendapatkan pertunjukkan Spectra – A Light and Water Show, karena drama saling tersesat. Tak hanya itu saja saat akan kembali ke Hostel kami juga mendapatkan drama baru yaitu satu orang kartu EZ-Link hilang yang membuat dia harus membeli kartu lagi dan kami berpisah. Alhamdulillah semua bisa kembali ke Hostel dengan aman.
Hari Kedua Di Singapore
Di setiap perjalanan selalu di awali dengan sholat Subuh menuju masjid Sultan agung. Saat petugas dan para traveler masih tadur kami sudah beranjak ke Masjid untuk menunaikan ibadah Sholat subuh sekalian lanjut explore yang belum ter contreng list.
Masjid Sultan
Untuk pertama kali mencoba menuju ke Masjid Sultan dari Hostel Rucksack Inn dengan jalan kaki. Jarak dari Hostel dan Masjid sultan sekitar 1,7 Km dengan durasi estimasi sekitar 30 menit. Karena berangkatnya pukul 05.00 waktu singapore kami tidak telat untuk menunaikan ibadah sholat subuh.
Masjid Sultan Singapore yang terletak di Kampong Glam bersejarah yang mengesankan, ini adalah titik utama masyarakat Muslim di negeri ini.
Datang di pagi hari adalah waktu yang pas untuk mengexplore lokasi ini karena anda akan mendapatkan foto yang bagus karena masih sepi.
Dengan kubah emas yang sangat besar dan tempat shalat yang sangat luas, Masjid Sultan Singapore adalah salah satu yang wajib dikunjungi jika Anda berada di wilayah Kampong Glam yang bersejarah.
Selain itu jika anda berkunjung disini biasanya kalian juga akan bertemu turis dari Indonesia. Serasa kampung ini milik kita sendiri dan selain itu juga mayoritas disini bahasanya menggunakan bahasa melayu.
Jalan-Jalan di Haji Lane
Setelah menikmati kawasan Masjid Sultan kami melanjutkan untuk jalan-jalan di kawasan Haji Lane. Tidak begitu jauh perjalanan Masjid Sultan ke jalan Haju Lane.
Haji Lane merupakan jalan kecil atau bisa di bilang Gang yang kini memiliki suasana yang unik karena begitu banyak mural yang membuat Haji lane selalu di kunjungi.
Lokasi yang begitu fotogenik membuat fotomu akan terlihat keren berada disini. Namun bagiku sendiri lokasi ini biasa saja dan menurutku di Jogja juga banyak. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba sebagai pengalaman pribadi melihat mural para seniman di singapore.
Waktu terbaik menuju jalan Haji lane ini pada pagi hari. Saat pagi hari masih belum begitu banyak pengunjung yang datang. Dengan begitu anda akan leluasa menikmati dan memfoto lokasi yang fotogenik ini.
Jalan Haji Lane tidak begitu panjang. Namun di kiri kanan kanan jalan tersebut juga terdapat penjul seperti penjual makanan dan souvenir. Hanya saja saat saya datang di tempat ini masih pada tutup karena kita jalan kesini pagi-pagi.
Nongkrong Dekat ArtScience Museum
Teman yang main bareng denganku semuanya pada mengunjungi ArtScience Museum. Hanya saya sendiri yang sepertinya masih belum begitu minat dan masih ingin menikmati wisata outdoor di Singapore.
Akhirnya selama 1 jam temanku berkunjung ke ArtScience Museum sedangkan saya berada di luar mencari spot menarik dan foto-foto sendiri pakai tripod kecil untuk stock kenangan selama di Singapore, Oh iya temanku membeli tiket ArtScience Museum secara online jadi tiket akan di kirim via email. Banyak agensi yang menyediakan tiket online untuk mengunjungi ArtScience Museum tinggal pintar-pintar cari harga termurah.
Karena ArtScience Museum juga berlokasi tak jauh dari Helix Birgde jadi saya memaksimalkan untuk mencari stock foto di kawasan tersebut.
Cari Oleh Oleh di Bugis Street
Bugis Street bagaikan pasar Bringharjo kalau di Yogyakarta, jadi disini begitu banyak kios oleh-oleh ataupun tempat makan yang bisa anda coba.
Karena saya disini bareng perempuan pastinya bakalan pada belanja untuk oleh-oleh teman ataupun keluarga, memang Bugis Street wajib di kunjungi. Sedangkan laki-laki untuk datang kesini sebenarnya bingung mau berbuat apa kadang bingung mau cari oleh-oleh hehe.. apalagi bertemu dengan keramaian dan berdesak-desakkan.
Untuk belanja di Singapore sebenarnya sudah sangat jelas karena di tiap barang sudah ada info harganya. Selain itu barang juga bisa di kombinasi namun dengan syarat harga yang di kombinasi sama.
Untuk harga souvenir di Bugis Street menurut saya standar tidak mahal dan tidak murah karena saya beli souvenir dengan kualitas yang tak jauh beda di Lucky Plaza malah lebih murah
Karena bawa barang bawaan yang cukup banyak, akhirnya kami kembali ke Hostel untuk menyimpan oleh-oleh tersebut agar saat jalan-jalan lagi tidak mempersulit diri sendiri.
Sore hari saya mulai melanjutkan perjalanan dari Hostel menuju Chinatown. Chinatown adalah sebuah daerah di sebelah selatan Singapura. Daerah ini sesuai namanya adalah kawasan Pecinan di negara tersebut banyak etnis tionghoa. Di antara tempat yang terkenal di daerah Chinatown adalah People’s Park di mana terdapat pusat perbelanjaan dan barang yang ditawarkan harganya sangat murah. Namun saya hanya menikmati pasar yang ada di Pagoda st.
Tak disangka Chinatown saat malam minggu kali ini begitu ramai. Bagaimana tidak ramai? karena akan ada perayaan tahun baru imlek yang jatuh pada tanggal 5 februari 2019.
Begitu banyak makanan dan pernak-pernik yang di tawarkan disini. Karena begitu ramai saya pun bingung mau menikmati apa, jadi hanya menikmati kawasan dan keramaiannya saja. Setidaknya sudah tahu bagaimana aktivitas orang-orang di kawasan chinatown.
Ingin mencoba makanan di daerah Chinatown akan tetapi mayoritas di Chinatown makanan tidak halal bisa di pastikan 90% tidak halal. Namun mereka sangat jujur dengan makanan yang di jual apabila tidak halal. Carilah makanan halal yang memiliki cap halal resmi dari singapore.
Negara Singapore sangat taat dengan peraturan, tempat makanan yang memiliki label halal sudah di pastikan sangat halal dan sudah tercantum di hukum Singapore jadi jangan sungkan untuk bertanya, apalagi di kawasan pecinan seperti ini.
Karena trip saya kejar-kejaran waktu, maka dari itu saya segera menyelesaikan untuk menikmati kawasan Chinatown. Untung saja di daerah Chinatown terdapat masjid kami pun bisa menunaikan ibadah sholat sekalian menja’ma, Masjid yang saya maksud adalah Masjid Jamae (Chulia)
Menonton Spectra – A Light and Water Show
Hari kedua akhirnya bisa menikmati pertunjukkan air mancur dan lampu yang berada di kawasan Marina Bay Sands Singapore, setelah sebelumnya lari-lari dari Garden Rhapsody namun tak sesuai ekspektasi.
Jika berkunjung ke Singapore pertama kali jangan sampai ketinggalan pertunjukkan ini. pertunjukkan ini berlangsung pada Hari (Minggu hingga Kamis – 20.00 dan 21.00) dan (Jumat & Sabtu – 20.00, 21.00, dan 22.00).
Kalau datang ke pertunjukkan ini jangan mepet waktunya. Di karenakan begitu banyak wisatawan yang ingin melihat pertunjukkan Specta dan anda harus cari lokasi yang strategis agar bisa bisa melihat dengan penempatan lokasi yang baik.
Saya mendapatkan pertunjukkan pukul 21.00. Mendapatkan posisi paling tengah. Pertunjukkan Spectra – A Light and Water Show berdurasi kurang lebih 15 menit.
Pertunjukkan ini sebenarnya tak jauh berbeda dari pertunjukkan Garden Raphsody, namun untuk untuk Spectra – A Light and Water Show adalah pertunjukkan air mancur dialuni musik dan merupakan teknologinya tercanggih se Asia Tenggara.
Hari ke Tiga di Singapore
Seperti biasa setiap bangun pagi yang paling awal adalah menuju Masjid Sultan untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Untuk kali ini dan pertama kalinya bisa merasakan makan nasi, karena hari ini saya sarapan pagi di Kampong Glam Cafe.
Selama 2 hari perjalanan ini tidak membahas bab kuliner dan hari ketiga ini di sempatkan untuk makan ala-ala makanan singapore karena sebelumnya lebih sering beli di 7-Eleven.
Kampong Glam Cafe berada di 17 Bussorah St, Singapore, yang merupakan satu komplek dengan Masjid Sultan jika kalian menyusuri spot menarik di Masjid Sultan akan menemukan Cafe ini yang cukup strategis.
Penjual makanan di Kampong Glam ini menggunakan bahasa melayu, jadi aman untuk kita yang kesulitan untuk berbahasa inggris sebagai bahasa universal.
Kampong Glam Cafe ini bukan pukul 08.00, sekiranya sebelum sarapan bisa mengexplore di kawasan Masjid Sultan, solanya kalau masih pagi disini masih sepi dan menarik untuk foto-foto. Untuk harganya relatif murah antara 3$ keatas.
Sentosa Island
Setelah dari Kampong Glam Cafe saya melanjutkan menuju Sentosa Island seperti biasa menggunakan transportasi MRT yang lebih cepat menuju Vivo City terlebih dahulu sebagai pintu masuk Sentosa Island apabila menggunakan Sentosa Express.
Sentosa Island menjadi lokasi yang sering dikunjungi karena Setosa Island adalah pulau yang terkenal sebagai tempat berlibur, lokasi yang isinya hanya bersenang-senang, selain itu terdapat Universial Studio yang merupakan taman hiburan paling banyak di cari di Singapore.
Rombonganku ada 2 laki-laki yang akan berpisah di Sentosa Island karena mereka akan mengunjungi Universal Studio, sedangkan sisanya akan menikmati Sentosa Island dan akan melanjutkan trip sendiri. Sebelumnya kami menikmati Roftop Vivo Citiy Sebelum menuju Sentosa Island, sekalian menggunggu jam buka Universal Studio.
Untuk menuju Setosa Island bisa menggunakan Sentosa Express, Buss dan Jalan kaki. Apabila menggunakan Senota Express maka harus masuk ke mall Vivo City.
Karena saya memiliki Ez-Link saya tinggal tap saja kartu Ez-Link dengan harga $4, namun anda juga bisa beli di tempat stasiun tersebut apabila tidak memiliki kartu seperti yang saya gunakan. Sentosa Express ini beroprasi dari pukul 07.00 – 24.00, untuk info lebih lanjut bisa baca disini.
Menurut wikipedia Pulau Sentosa dibagi menjadi empat wilayah yang masing-masing menggambarkan zona hiburan yang berbeda-beda.
- Imbiah Lookout: kebanyakan diisi oleh tempat-tempat belajar yang ramah untuk anak-anak seperti Discover of Singapore, taman kupu-kupu, dll
- Siloso Point: berisi beberapa taman bawah laut
- Pantai: kegiatan yang banyak dilakukan disini seperti berjemur serta bermain bersama keluarga di pantai.
- Resort World Sentosa: ini adalah lokasi banyak tempat hiburan menyenangkan salah satunya adalah Universal Studio Singapore.
Lokasi pertama saya kunjungi adalah Bola Dunia Universal Studio Singapore. Yang berlokasi di pintu depan Universal Studio. Setidaknya foto dahulu di Bola Duniannya di lain waktu insyallah kembali kesini dan masuk di Universal Studio.
2 orang mulai berpisah, dan kami mulai explore di kawasan luar universal studio. Di sentosa island begitu luas kalau di explore sehari juga tidak akan selesai. Namun setidaknya sudah bisa menginjakkan setosa island. Setelah di kawasan Bola dunia Universal Studio saya melanjutkan menuju arah pantai.
Nyantai di Pantai Palawan
Dengan jarak yang lumayan panjang dari Bola dunia Universal Studio sampai di pantai yang di kunjungi akhirnya sampai di lokasi pantai walaupun tidak sesuai yang di tuju, yang sebelumnya ingin menuju ke Pantai Siloso namun hanya mampu sampai Palawan Beach.
Tak banyak yang saya lakukan di Palawan beach, hanya duduk dan menikmati sambil beristirahat karena cukup lelah. Perjalanan dari bola dunia Universal Studio sampai Palawan beach ternyata jauh.
Kedinginan di Snow City
Sekitar pukul 14.00 dari Palawan Beach kami melanjutkan perjalanan menuju Snow City yang jaraknya cukup jauh. Karena Capek kami langsung menggunakan Sentosa Express dari Beach Station sampai di Sentosa Sation. Selanjutnya melanjutkan perjalanan menggunakan MRT sampai kawasan Jurog East.
Dari Stasiun MRT Juwog Fest saya masih jalan menuju snow city kurang lebih sekitar 1 km.
Untuk tiket Snow City saya membeli secara online di situs jalanjalansingapura.com. Jadi sebelum menuju Singapore saya dan 2 teman saya sudah membeli tiket tersebut. Harga yang di dapatkan @Rp.110.000,-, sebenarnya juga ada di traveloka, tokopedia dan lainnya, cari aja informasi promonya.
Untuk informasi seputar Snow City kalian bisa lihat di situs resminya http://www.snowcity.com.sg/
Jam Operasional Snow City Singapore:
Setiap Hari: 10.00 – 18.00 (Last Entry: 17.00)
Hari Libur Nasional Singapore: 10.00 – 19.00 (Last Entry: 18.00)
Snow City adalah wahana bermain Es/salju yang memiliki konsep indoor dengan tempat yang tak begitu besar. Isi ruangannya ialah tempat foto menarik seperti berada di musim dingin, ada prosotan mengunakan ban dan ski. Dengan harga yang saya dapatkan, saya mendapatkan durasi 1 jam. Dengan estimasi itupun saya rasa saya tidak sampai 1 jam sudah tidak kuat dengan dinginnya hehe, -7°C bagiku udah sangat dingin, maklum kulitnya dan suhu badannya sanggupnya baru di musim tropis.
Sangat Kecewa, ketika tidak di bolehkan membawa kamera atau smartphone di dalam ruangan tersebut. Tapi pihak Snow City ada fotografer yang siap mengabadikan momen-momen saat berada di dalam Snow City.
Sangat di sayangkan lagi, harga foto yang di jual pihak Snow City sangat mahal $10 apabila ingin mengambil datanya. Padahal kita masuk aja sudah bayar eh ini tambah buat beli foto tersebut. Akhirnya saya tidak membeli foto tersebut, yang membuat saya tak ada kenangan di dalam Snow City.
Kalau mau cari review Snow City singapore, kalian bisa melihat di Google image ataupaun Youtube, sebenarnya banyak, cuma saya aja yang kurang berani untuk nekat curi-curi foto hehe.
Bertemu Teman di Orchard Road
Sebenarnya Orchard Road di malam hari tidak masuk di list tujuan yang akan di explore. Akan tetapi mumpung ada teman yang ingin bertemu di Orchard Road yang habis dari Thailand, akhirnya saya melanjutkan perjalanan ke Orchard Road sebelum pulang ke Hostel.
Orchard Road adalah sebuah jalan di Singapura yang merupakan pusat retail dan hiburan. Jalan ini merupakan tempat yang menarik wisatawan. Di jalan ini begitu ramai dan kalau malam terlihat biasa saja, apa karena sudah lelah jadi males untuk explore.
Akhirnya kami menuju Lucky Plaza Orchard untuk membeli oleh-oleh yang katanya murah meriah dari pada sebelumnya seperti di Chinatown, Bugis Street. Nyatanya benar disini memang lebih murah dari lokasi sebelumnya dan kualitasnya sih ya biasa sih, seperti kalau kalian liburan ke Malioboro beli di emperan. Namun kalau Lucky Plaza ini adalah pertokoan yang lengkap anda tinggal pilih.
Waktu yang mepet dan Lucky Plaza akan tutup jadi cuma bawa oleh-oleh seadanya untuk teman dekat. Selanjutnya kita saling pamit karena sudah makin malam. Kami bertiga melanjutkan pulang ke hostel menggunakan Buss.
Hari Ke Empat di Singapore
Di hari ini waktunya packing untuk check out, padahal saya di Singapore jadwalnya 5 hari loh. Karena meminimkan budget maka dari itu saya tidur di Hostel cuma 4 hari dan 1 harinya akan tidur di Bandara Changi.
Untuk Hari ke 4 ini 2 teman langsung pulang ke Indonesia sedangkan sisanya masih di Singapore. Untuk hari ke-4 juga bisa di bilang cukup santai karena hanya mengunjungi 1 lokasi yaitu kawasan Geylang East dan di lanjutkan menuju Badara Changi.
Office and co-working space Geylang East Public Library – NLB
Pertama sih inginnya ke NUS (National University of Singapore) namun karena rute yang tidak bersahabat dan bisa di bilang waktu akan terbuang sia-sia, maka dari itu di pilihlah Geylang East Public Library – NLB.
Sebelum menuju Geylang East Public Library – NLB kami cari makan dulu nih, Alhamdulillah di bantu seorang bapak dan mau mengantar kami di kawasan Geylang East Center Market. Mantep nih lokasinya kalau mau kuliner tinggal pilih-pilih disini, dan yang pasti banyak makanan yang Halal.
Bersyukur bisa bertemu dengan seorang bapak yang membantu kami yang backpacker membawa tas besar dan berat dan di antar menggunakan mobil menuju Geylang East Center Market. Perut sudah terisi dan tinggal melanjutkan perjalanan menuju Geylang East Public Library – NLB.
Geylang East Public Library – NLB merupakan perpustakaan umum dan Arsip Nasional Singapore.
mempromosikan membaca, belajar dan literasi informasi dengan menyediakan perpustakaan dan layanan informasi yang tepercaya. Perpustakaan, ruang kerja yang nyaman dan lengkap. Fasilitas bisnis walk-in termasuk ruang pertemuan dan Lounge bisnis yang nyaman yang dapat diakses dan digunakan pekerja mobile saat dan ketika perlu, fasilitas pendukung juga cukup lengkap seperti Wifi, konfersi video, percetakan dan penyalinan semuanya ditawarkan. Lokasi yang memberikan segala kebutuhan untuk tetap produktif saat bepergian.
Kalau tidak salah Gedung ini memiliki 3 lantai dengan memiliki koleksi 200ribu lebih, coba bayangkan begitu banyak koleksi di perpustakaan umum ini. Selain itu Geylang East Public Libary merupakan perpustakaan umum pertama di Singapura yang memiliki koleksi tematik khusus tentang masakan dan literatur yang berkaitan dengan makanan.
Karena keterbatasan waktu, tak lama saya mengunjungi perpustakaan ini. Kami melanjutkan menuju Bandara Changi untuk istirahat sambil jalan-jalan menikmati Bandara singapore yang besar.
Explore Bandara Changi Dengan Aplikasi Resminya
Bandara Changi merupakan bandara paling sibuk dikarenakan sebagai bandara utama dan bandara transist di berbagai negara. Walaupun malam hari di bandara ini selalu ada aktivitas.
Selain itu bandara ini sangat besar dan begitu banyak fasilitas yang menarik wajib dicoba apabila berlama-lamaan di Bandara Changi. Agar tidak tersesat kamu wajib instal aplikasi iChangi. Dengan aplikasi ini anda akan mendapatkan informasi lengkap seputar Bandara Changi.
Aktivitas kami di Changi hanyalah foto di beberapa spot dan istirahat, sembari menunggu di hari ke 5. Untuk tidurnya sih asal aja, yang penting tempatnya nyaman kamu boleh tidur karena banyak juga yang tidur di kawasan tempat menunggu atau lainnya.
Hari Ke Lima Di Singapore
Nah untuk hari ke lima ini saya gak beraktivitas yang banyak, hanya bersantai, menunggu jadwal untuk kembali ke Indonesia. Jadwal pulangnya sama di Changi terminal 4 beda jamnya saja pukul 10.30 waktu singapore. Sedangkan saya tadi tidurnya di terminal 1 jadi sesegera mungkin untuk kembali ke terminal 4.
Sekalian saja ya, saya mau mengumpulkan hasil pengeluaran saya selama di Singapore untuk durasi waktu 5 Hari 4 Malam dengan wisata yang mayoritas gratis. Oh iya ini untuk pengeluaran yang jelas ya kalau makan dan kebutuhan kecil tidak saya estimasi karena lupa hehe, tapi kalau makan ya di kasih anggaran saja 1 kali makan $5.
Tiket PP Airasia : 1.044.000
Kuota Interenet M1 4G : 125.000
Hostel 3 Malam : 346.277
Top Up Ez-Link : $20 ( Kurs 10.600) = 212.000
Tiket Snow City : 110.000
Totalnya hanya 1.837.277 di bulatkan saja IDR 2.000.000 Sudah bisa menikmati singapore plus sudah makan juga.