Selain Puncak Sikunir yang menyuguhkan pesona keindahan matahari terbit, di Dieng juga terdapat wisata lain yang di unggulkan. Ada kawah dan bangunan peninggalan bersejarah yang wajib di coba, kurang afdol kalau belum mendapatkan cerita menarik dari destinasi tersebut. Nah Kompleks Candi Arjuna dan Kawah Sikidang inilah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi.

Karena saya belum pernah ke tempat wisata ini, maka saya harus datang ke destinasi tersebut Sebelumnya kami tak ada niat untuk mengunjungi kawah Sikidang padahal rute pulang melewati pintu masuk Kawah Sikidang, namun cerita itu akan berbuah sejak saya mulai mengunjungi kompleks Candi Arjuna.

Menampakkan Jejak Kaki di Candi Arjuna

Kunjungan selanjutnya setelah dari Bukit Sikunir adalah ke candi Arjuna. Candi Arjuna merupakan salah satu candi di kompleks Sejarah Candi Dieng yang terletak di dataran tinggi dieng, perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. candi Dieng juga masuk ke dalam kelompok candi Arjuna, dimana terdapat candi – candi lain selain candi Arjuna, Seperti candi Semar, candi srikandi, Candi Sembrada, dan Candi Puntadewa. Kelompok candi Arjuna merupakan kelompok candi yang memiliki bentuk paling utuh jika dibandingkan dengan kelompok candi lain di kompleks Candi di dieng, (sejarahlengkap.com).

Baca sejarah Candi Arjuna Dieng di Wikipedia

Akhirnya kami sampai di tiket masuk Candi Arjuna, tiap orang membayar Rp.15.000,- dan ternyata dengan harga tersebut sudah ada tiket terusan menuju Kawah Sikidang. Karena tiket ini, kami setelah mengexplore kompleks Arjuna melanjutkan menuju Kawah Sikidang.

Papan info Cagar Budaya Situs Candi Arjuna

Papan info Cagar Budaya Situs Candi Arjuna

Walaupun cuaca cukup cerah tapi kalau di Dieng tidak terkena paparan sinar matahari akan terasa dingin, dan walaupun di Dieng hawannya menyeggarkan ternyata kalau sedang musim kemarau juga tidak terlalu hijau-hijau sekali.

Perjalanan menuju Candi Arjuna dari tempat parkir sampai lokasi tidak terlalu jauh, dan terdapat pohon yang cukup rindang bisa menjaga kita dari paparan sinar matahari.

Jalan menuju Candi Arjuna

Jalan menuju Candi Arjuna

Sebelum sampai pusat dari Candi Arjuna pun ada beberapa candi hanya saja saya tidak sempat membaca papan informasi karena saya harus mengikuti rombongan saya. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa di kompleks candi arjuna yang masih terlihat bentuknya hanyalah Candi Arjuna.

Candi yang sudah tidak berbentuk

Candi yang sudah tidak berbentuk

Yang saya ekspektasi-kan di Candi Arjuna adalah destinasi yang megah dan besar seperti candi Prambanan. Eh ternyata dugaanku salah, Candi Arjuna berukuran 6 x 6 m dan menghadap ke arah barat. Pada pintu masuk dan relung-relungnya dihiasi kala makara. Atap candi berjenjang dengan menara-menara kecil di setiap sudut. Ditemukannya prasasti berangka tahun 731 Caka (809 M) di dekat Candi Arjuna dapat menjadi petunjuk pembangunan candi sekitar awal abad IX M.

Panorama Candi Arjuna Dieng

Panorama Candi Arjuna Dieng

Eksis dulu di anatara keindahan panorama candi arjuna dieng

Eksis dulu di anatara keindahan panorama candi arjuna dieng

Arsitektur bangunan bersejarah Candi Arjuna

Arsitektur bangunan bersejarah Candi Arjuna

Kesimpulan jalan-jalan menikmati Candi arjuna adalah lokasi ini cocok bagi anda yang banyak ingin tahu dalam arti ingin memiliki informasi banyak seputar sejarah peninggalan dan lainnya. Selain itu disini cocok sekali untuk sekedar jalan-jalan karena di Dieng hawa dan suasananya cukup nyaman. Kalau buat hunting foto juga tidak kalah karena di setiap sudut Dieng selalu menarik dan di kompleks Candi Arjuna pun begitu. Biasanya Candi Arjuna menjadi tempat menyaksikan Dieng Culture Festival dan Jazz Atas Awan. Jadi setiap tahun di Dieng adalah event besar mereka yang dinamakan Dieng Culture Festival dan Jazz Atas Awan dan dilanjutkan dengan pemotongan rambut anak gimbal, jadwalnya selalu pantau saja di situs yang menginformasikan event di Dieng, karena saya belum pernah nonton.

Setelah melihat-lihat sekitar kompleks Candi Arjuna dan mendapatkan beberapa foto untuk keperluan pribadi akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang. Tapi sebelumnya kami istirahat karena sang supir teman sendiri juga kelelahan harus mengisi energi untuk tidur. Maka dari itu kami manfaatkan untuk tidur bagi yang lelah dan saya menikmati jajanan yang berada di kawasan kompleks Candi Arjuna karena di lokasi ini begitu lengkap penjual jajanan dan oleh-oleh apalagi oleh oleh khas mereka Teh Purwoceng dan Manisan Carica.

Bau Kawah Sikidang Terlalu Menyengat

Menuju Kawah Sikidang memang tidak terduga, kalau tidak ada tiket terusan pasti bisa dimungkinkan tidak akan menuju Kawah Sikidang.

Kawah sikidang merupakan kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Sikidang adalah kawah di Destinasi yang paling populer dikunjungi wisatawan dari sekinah kawah yang ada di Dieng karena paling mudah dicapai. Kawah ini terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Dari karakter inilah namanya berasal karena penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti kijang (kidang dalam bahasa Jawa).

Sebelum sampai lokasi kawah Sikidang beberapa penjual masker akan terlihat untuk menawarkan masker karena saat berada di kawasan kawah sikidang, bau menyengat belerang dari kawah tersebut akan begitu terasa dan menyengat. Okelah akhirnya kami beli walaupun agak sedikit blo’on sih kan kita kita pakai buff hehe mungkin ini adalah rejeki bagi penjual masker.

Sampai di pintu masuk Kawah Sikidang kami hanya menyodorkan tiket yang sebelumnya sudah kami beli di destinasi kompleks Candi Arjuna. Selanjutnya tinggal memparkirkan mobil dan mengexplore desinasi yang begitu populer di Dieng yaitu Kawang Sikidang.

Menurut letak yang banyak yang salah, Kawah Sikidang Dieng terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, walaupun masih banyak yang mengatakan letaknya di Wonosobo sih. Untuk mencapainya juga sangat mudah karena letaknya dekat dengan Kompleks Candi Arjuna dan Candi Bima.

Dari tempat parkir kawasan kawah sikidang sebelum sampai lokasi tertuju kita akan dihadapkan dengan pasar yang begitu ramai apabila saat musim liburan. “Silahkan mas oleh-olehnya ada Carica 10rb ada souvenir” itulah yang terdengar saat jalan menuju kawah Sikidang melewati lorong-lorong pasar.

Berada di Kawah sikidang

Berada di Kawah sikidang

Material yang keluar dari Kawah Sikidang seperti air dan asap mengandung unsur belerang yang tinggi. Pengunjung diharapkan tidak terlalu dekat dengan kawah karena suhu di permukaan kawah utama mencapai 80-90 derajat Celcius.

Sebelum sampai di pusat dari kawah sikidang, terdapat spot-spot selfi yang bisa anda manfaatkan untuk menambah koleksi foto jalan-jalanmu tapi spot selfi tersebut tidak gratis namun bisa mencoba spot selfi cukup banyak.

Begitu banyak spot selfi yang bisa anda coba di kawasan Kawah Sikidang

Begitu banyak spot selfi yang bisa anda coba di kawasan Kawah Sikidang

Oleh oleh foto ke Kawah sikidang yang mencoba spot selfi

Oleh oleh foto ke Kawah sikidang yang mencoba spot selfi

Ibu ibu yang begitu bahagia yang mengunjungi Kawah sikidang dan mencoba spot selfi

Ibu ibu yang begitu bahagia yang mengunjungi Kawah sikidang dan mencoba spot selfi

Bau belerang yang begitu menyengat memang sangat mengganggu bagiku, Saya merasa sedikit gatal-gatal kulitnya padahal tidak terkena air belerang tersebut. Sarannya sih hindari lokasi kawah Sikidang yang terpapar asapnya, dan saat menonton di pusat dari kawah Sikidang ikuti alur angin apabila angin berhembus ke barat jadi anda harus berada di timur dari kawah tersebut agar tidak terkena asapnya.

Membuat telur rebus di kawah

Membuat telur rebus di kawah

Sepertinya yang membuat semakin menariknya liburan di kawasan kawah yaitu bisa merebus telur. Walaupun begitu kita harus tahu cara merebusnya untung ada pihak pembantu disana, kita tinggal pesan saja.

Bapak yang merebus telur itu menggunakan berbagai alat seperti pancing untung memasukkan telur ke kawah. Selain itu bapak tersebut menggunakan beberapa pengaman yang sebenarnya begitu standar, yang saya pikirkan apakah aman apabila terus-terus begitu?.

Merebus telur di kawah sikidang

Merebus telur di kawah sikidang

Ada yang pernah beli telur rebus dari kawah, Bagaimana rasanya?

Saya rasa sudah cukup menikmati kawasan kawah Sikidang, hasilnya tidak mengecewakan bisa mengenal lebih jauh kawah sikidang dan bisa menjadi pengalaman baru bisa berada dekat dengan kawah dan tetap menjaga keamanan diri sendiri. Karena waktu yang sudah mulai sore dan sudah dipastikan akan terjadinya macet di kota maka kami mulai meninggalkan Dieng dengan rasa bahagia dan lelah.