Sebagian orang mungkin ada yang menganggap kalau punya kartu kredit artinya kita sudah punya dana “tambahan” jadi bisa bebas gesek sana sini. Padahal mindset ini jelas salah. Sebab kartu kredit cuma sebatas alat pembayaran yang pemakaiannya wajib disesuaikan dengan penghasilan yang kita dapat per bulan.

Sekilas memang terkesan enak punya kartu kredit karena banyak promo kartu kredit, reward, dan bisa belanja atau transaksi apa pun sekarang dan bayar bulan berikutnya. Sudah gitu, ditambah ada kebijakan juga dari bank untuk bayar jumlah minimum sekian persen aja dari total tagihan, tidak perlu semuanya. Padahal, ini justru bisa memberatkan tagihan di bulan berikutnya. Plus ada bunga yang perlu dibayar kalau pembayaran kartu kredit lewat dari jatuh tempo.

Kalau tidak bijak menggunakan kartu kredit, salah-salah utang bisa numpuk dan bikin hidup jadi berantakan. Supaya menghindari dan meminimalisir hal ini, ada 3 hal utama yang sebaiknya jangan kamu lakukan saat menggunakan kartu kredit.

Belanja melebihi penghasilan bulanan

“Duh barang ini bagus banget. Tapi duit jajan gue bulan ini sudah habis. Apa pakai kartu kredit aja ya?”

Itu adalah contoh kalimat yang diucapkan temen saya ketika kami sedang jalan-jalan di mal. Meski mungkin dia masih punya jatah jajan bulan depan yang bisa buat bayar tagihan belanjanya bulan ini, menurut saya, dari ucapan itu tersirat kalo kartu kredit memang secara tidak langsung dianggap sebagai dana “tambahan”.

Kalau jatah jajan bulan depannya sudah habis buat bayar belanjaan dan utang kartu kredit bulan ini, maka idealnya bulan depan teman saya ini tidak punya anggaran belanja yang tersisa. Tapi, siapa yang tau kalau nanti dia menemukan barang “bagus” lagi di bulan depan dan akhirnya pakai kartu kredit melebihi penghasilan atau anggaran keuangan yang sudah dibuat?

Kalau tagihan menumpuk, pasti bakal repot nantinya. Belum lagi selisih hari atau jatuh tempo yang bikin kita harus bayar bunga atau denda keterlambatan. Maka sebaiknya, sebelum belanja dengan kartu kredit, hitung lagi berapa cost pengeluaran yang kamu alokasikan untuk belanja dan juga cost pengeluaran untuk bayar hutang atau angsuran lainnya di bulan berikutnya. Usahakan agar pakai kartu kredit sesuai jumlah yang kamu mampu bayar dan sesuai anggaran keuanganmu di bulan berikutnya.

Kalau barang yang mau dibeli harganya lumayan mahal, maka kamu lebih baik andalkan fasilitas cicilan dari kartu kredit dengan tenor yang disepakati. Jadi, tiap bulan, kamu tinggal bayar angsuran dan bunganya aja. Ini juga membantu kamu supaya lebih hemat karena biasanya limit kartu kredit kamu akan diblok sejumlah harga barang yang dibeli dan akan dikembalikan saat cicilannya sudah lunas.

Oh iya, untuk cicilan, sekarang tidak cuma kartu kredit konvensional aja yang bisa memberikan fasilitas ini. Untuk belanja online ataupun offline, beberapa lembaga multifinansial juga punya fasilitas kartu kredit instan online untuk belanja cicilan 0% hingga cicilan tenor dengan suku bunga tetap. Salah satunya yang pernah saya coba dan pake itu Kredivo.

Ada dua metode kredit yang ditawarkan Kredivo: “Bayar dalam 30 hari” dengan bunga 0% dan “Cicilan” dengan tenor 3/6/12 bulan dan suku bunga tetap 2,95% per bulannya. Plafon kredit maksimal yang di kasih bisa sampai Rp 20 juta. Kamu bisa pakai fasilitas ini untuk belanja cicilan barang apa pun dengan harga minimum Rp 1,5 juta di lebih dari 200 merchant online dan offline rekanan Kredivo kayak Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.id, Sentra Ponsel, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kamu biasa cek di kredivo.com.

Gesek tunai untuk dana darurat

Salah satu teman saya yang kerja di bank pernah bilang, kurang lebih: “kalau kamu sampai pakai kartu kredit untuk gesek tunai, artinya kondisi keuanganmu tidak stabil dan tidak layak pegang kartu kredit.

Ini ada benarnya. Kalau gesek tunai, berarti kita lagi butuh-butuhnya dana darurat dan artinya uang di rekening tabungan sama sekali tidak ada alias kosong. Padahal gesek tunai punya bunga yang sangat mencekik leher, bisa lebih dari 7% untuk satu kali transaksi.

Sebagai alat pembayaran dan bukan sumber dana tambahan, tidak disarankan buat kamu untuk gesek tunai kartu kredit karena selain bunganya gede banget dan bikin tagihan bulan depan jadi bengkak, bakal repot kalau ini jadi kebiasaan nantinya. Kamu pun harus evaluasi lagi kondisi finansialmu saat ini, apakah masih layak pegang kartu kredit atau tidak, sebelum terlambat dan telanjur banyak tagihan.

Bayar biaya pendidikan, pernikahan, kredit kendaraan hingga KPR

Biaya pendidikan, pernikahan, cicilan kendaraan sampai rumah, seharusnya punya anggaran, tabungan, dan asuransi khusus yang sudah direncanakan dan disiapkan dari jauh-jauh hari. Bayar secara tunai lebih disarankan untuk empat hal ini ketimbang pakai kartu kredit.

Kenapa? sebab pendidikan, pernikahan, kredit kendaraan sampai KPR, punya waktu angsuran yang cukup panjang dan berkelanjutan. Kalo kondisi finansialmu tidak stabil dan tidak bisa bayar tunai empat hal tersebut, di khawatirkan dengan bayar pakai kredit malah akan membuat utangmu jadi lebih besar lagi. Sudah harus bayar angsuran-angsuran, ditambah lagi bunga kartu kredit.

Maka, agar tidak menyesal nantinya, segera masukan anggaran untuk asuransi kesehatan, tabungan pendidikan, dan bayar cicilan dalam pos-pos pengeluaran bulananmu.

Photo : © pexels.com